KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) bergegas menyesuaikan jadwal dan melayani gelombang panggilan dari pelanggan yang cemas, setelah pemerintahan Presiden Donald Trump memerintahkan pengurangan penerbangan di sejumlah bandara utama karena kekurangan petugas pengendali lalu lintas udara (air traffic controller) selama penutupan pemerintah (government shutdown) terpanjang dalam sejarah negeri itu. Pemotongan penerbangan yang mulai berlaku Jumat (24/10) ini diperkirakan akan memengaruhi ratusan ribu penumpang dengan pemberitahuan yang sangat singkat. Firma analisis penerbangan Cirium memperkirakan kebijakan tersebut akan membatalkan hingga 1.800 penerbangan per hari dan mengurangi 268.000 kursi pesawat setiap hari di AS. Penerbangan internasional tidak terdampak.
Pemotongan 10% di 40 Bandara Utama
Menteri Perhubungan AS Sean Duffy pada Rabu memerintahkan pemotongan penerbangan hingga 10% di 40 bandara besar seperti New York, Los Angeles, dan Chicago, mencakup layanan komersial dan kargo. Namun, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) kemudian menyesuaikan kebijakan tersebut dan mengumumkan pada Kamis malam bahwa maskapai hanya diwajibkan mengurangi 4% penerbangan domestik mulai Jumat pukul 06.00 waktu setempat hingga Senin. Pemotongan akan ditingkatkan menjadi 10% penuh mulai 14 November. FAA juga membatasi peluncuran roket komersial, tetapi tidak memaksa pemangkasan penerbangan internasional. Lembaga itu memperingatkan akan menolak rencana pengurangan yang dianggap terlalu merugikan komunitas tertentu, serta dapat memangkas hingga 10% penerbangan umum (general aviation) di bandara padat bila kekurangan staf semakin parah.Maskapai Hadapi Tantangan Penyesuaian Jadwal
Maskapai menghadapi tantangan besar dalam menyesuaikan jadwal penerbangan dalam waktu singkat, sambil berupaya meminimalkan dampak bagi penumpang dan awak. Baca Juga: Trump Tambah Daftar 10 Mineral Kritis, Termasuk Tembaga dan Batu Bara Dalam memo kepada staf, Chief Operating Officer American Airlines, David Seymour, menulis: “Anda pantas mendapatkan kepastian yang sama seperti pelanggan kami,” seraya menegaskan maskapai akan berupaya keras agar jadwal kerja pilot dan awak kabin tidak terganggu. Beberapa maskapai besar memberikan kelonggaran tambahan bagi pelanggan untuk mengubah jadwal perjalanan tanpa biaya tambahan. Departemen Transportasi AS mengonfirmasi bahwa penumpang berhak mendapatkan pengembalian dana penuh jika penerbangannya dibatalkan. Namun, maskapai tidak diwajibkan mengganti biaya hotel atau makan karena pembatalan dianggap bukan kesalahan mereka.Rencana Pemotongan Penerbangan Maskapai
Sesuai arahan pemerintah federal:- American Airlines akan memangkas 4% jadwal penerbangan di 40 bandara, sekitar 220 penerbangan per hari dari Jumat hingga Senin. Sebagian besar pembatalan terjadi pada rute regional, sehingga maskapai tetap dapat mengoperasikan sekitar 6.000 penerbangan per hari.
- Delta Air Lines membatalkan sekitar 170 penerbangan domestik pada Jumat, dengan jumlah lebih sedikit pada Sabtu.
- United Airlines berencana memangkas 4% penerbangan Jumat–Minggu, setara dengan kurang dari 200 pembatalan harian.
- Southwest Airlines akan membatalkan sekitar 120 penerbangan pada Jumat.
- Alaska Airlines juga mulai membatalkan sebagian kecil penerbangan, terutama di rute dengan frekuensi tinggi.
- Maskapai berbiaya rendah Frontier Airlines menyatakan sebagian besar penerbangan tetap berjalan, meski CEO Barry Biffle menyarankan penumpang yang memiliki perjalanan penting untuk memesan tiket cadangan di maskapai lain.