Pemangkasan Suku Bunga dan Konflik di Timur Tengah Kilaukan Harga Emas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diprediksi masih akan mengkilap. Penguatan emas didukung proyeksi pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Trading Economics, harga emas berada di US$ 2.443 per ons troi pada Senin (5/8). Harga itu naik 2,66% dalam sepekan dan naik 3,50% sebulan.

Analis Dupoin, Andrew Fischer mengatakan bahwa penguatan harga emas berpotensi berlanjut. Hal ini seiring dengan potensi penurunan nilai dolar AS yang masih cukup tinggi.


Baca Juga: Turun Tipis! Ini Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Senin 5 Agustus 2024

"Kenaikan harga emas yang diantisipasi ini berpotensi mencapai harga tertinggi terbaru atau all-time high, yang perlu menjadi perhatian para investor," tulisnya dalam riset, Senin (5/8).

Menurut Fischer, sinyal kenaikan harga emas masih cukup kuat, didukung oleh analisis tren dan candlestick. Tren harga yang lebih tinggi dibandingkan harga sebelumnya menandakan bahwa kenaikan masih akan berlanjut.

"Dalam jangka pendek, fluktuasi harga mungkin terjadi, tetapi arah jangka panjang tetap bullish," sambungnya.

Baca Juga: Cuan 18,53% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol (5 Agustus 2024)

Harapan penurunan suku bunga yang didukung oleh laporan data ketenagakerjaan AS (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi harga emas.

"Selain itu karena meningkatnya permintaan safe haven akibat ketegangan di Timur Tengah," tutupnya.

Selanjutnya: Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Agar Hati-hati Pungut Cukai Makanan Siap Saji

Menarik Dibaca: Berikut 7 Rebusan Daun Penurun Gula Darah Secara Alami, Mau Coba?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto