KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemangkasan suku bunga kian dekat jelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 17-18 September 2024. Instrumen investasi saham dan obligasi diprediksi bakal tersengat naik. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penurunan suku bunga the Fed berpotensi mendorong sentimen risk-on di pasar keuangan global. "Yang kemudian mendorong peningkatan permintaan di berbagai aset keuangan domestik yang relatif berisiko, dalam hal ini saham dan obligasi," ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (13/9). Josua berpandangan, efek pemangkasan suku bunga terhadap pasar obligasi akan menurunkan yield, yang kemudian mendorong kenaikan harga. Sementara di pasar saham, penurunan suku bunga the Fed akan meningkatkan likuiditas, yang kemudian menaikkan kinerja saham domestik.
Secara historis, penurunan suku bunga the Fed kurang lebih mampu menurunkan yield hingga 75bps-100bps dari awal sinyal pemotongan hingga akhir pemotongan pada tahun 2019. Sementara dampaknya terhadap pasar saham berada di kisaran 5%-8% lebih tinggi. Baca Juga: Suku Bunga Berpotensi Dipangkas, Cermati Saham Rekomendasi Analis