KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebulan yang lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengeluarkan kebijakan untuk memangkas populasi final stock (FS) dalam bentuk telur berusia 19 hari dengan kuota sebanyak 10 juta butir per minggu. Meski begitu, kebijakan ini ternyata belum mampu mengangkat harga ayam di tingkat peternak. "Seharusnya dampak pemangkasan telur ini sudah dirasakan, tetapi faktanya harga ayam hidup khususnya ayam-ayam yang berukuran kecil belum juga naik," ujar Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi kepada Kontan.co.id, Selasa (1/10). Baca Juga: Sejumlah sumur peternak ayam layer di Sumatra disegel kepolisian
Pemangkasan telur tetas belum efektif angkat harga ayam di tingkat peternak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebulan yang lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengeluarkan kebijakan untuk memangkas populasi final stock (FS) dalam bentuk telur berusia 19 hari dengan kuota sebanyak 10 juta butir per minggu. Meski begitu, kebijakan ini ternyata belum mampu mengangkat harga ayam di tingkat peternak. "Seharusnya dampak pemangkasan telur ini sudah dirasakan, tetapi faktanya harga ayam hidup khususnya ayam-ayam yang berukuran kecil belum juga naik," ujar Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi kepada Kontan.co.id, Selasa (1/10). Baca Juga: Sejumlah sumur peternak ayam layer di Sumatra disegel kepolisian