KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Cepat Indonesia China berhasil melakukan pemasangan
ballastless track slab sebanyak 30.177 unit di proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Penyelesaian keseluruhan
ballastless track slab ini merupakan salah satu momen penting dalam progress pembangunan KCJB. Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pemasangan
ballastless track slab pada trase KCJB dimulai sejak 29 Desember 2021. Dalam pemasangannya, KCJB menggandeng seluruh stakeholder untuk penyelesaian pemasangan l
ballastless track slab.
“Selesainya pemasangan seluruh
ballastless track slab menjadi milestone penting proyek KCJB. Ini akan menjadi modal baik bagi kami di proyek KCJB untuk bisa segera melaksanakan pekerjaan-pekerjaan lainnya,” ujar Dwiyana dalam keterangan resminya, Kamis (16/2).
Baca Juga: Indonesia-China Sepakati Cost Overrun Proyek Kereta Cepat US$ 1,2 Miliar Ballastless track slab adalah landasan tempat rel bertumpu yang terbuat dari beton. Konstruksi ini adalah bentuk modern landasan rel tanpa ballast yang sesuai untuk kereta api dengan kecepatan tinggi. Dari 142,3 km panjang jalur KCJB, sekitar 60% jalur atau sepanjang 85,3 km menggunakan metode
ballastless track slab. Hal ini karena pada jalur tersebut KCJB akan mencapai kecepatan maksimal, yaitu 350 kmh. Dia menjelaskan, penggunaan
ballastless track slab juga memiliki stabilitas yang lebih tinggi dengan perawatan yang lebih mudah dibandingkan dengan bantalan rel konvensional. Sebanyak total 30.177 unit ballastless track slab disiapkan oleh dua kontraktor proyek KCJB yaitu Sinohydro dan Wika Beton. Awalnya, produksi
ballastless track slab dilakukan oleh Sinohydro sebanyak 15.391 unit. Setelah adanya alih teknologi dan pengetahuan, produksi
ballastless track slab dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor lokal yaitu Wika Beton sebanyak 14.786 unit.
Dwiyana menambahkan, pihaknya melihat dan merasakan adanya suatu proses transfer
knowledge yang baik dari China ke Indonesia terkait dengan penerapan standar yang belum pernah ada di Indonesia.
Baca Juga: 4 Rangkaian Kereta Api Cepat Tiba di Depo Tegalluar, KCIC Kini Miliki 6 Rangkaian EMU “Sekali lagi ini merupakan bentuk kerja sama yang baik antara dua negara Indonesia dan China. Saya yakin kita bisa menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan harapan stakeholder,” tutup Dwiyana. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto