KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pengemasan plastik berharap tidak ada lagi ketidakpastian berbisnis di Indonesia. Isu semacam dilarangnya penggunaan styrofoam dan cukai plastik turut mempengaruhi bisnis ini. Salah satu supplier bahan baku industri styrofoam, PT Trinseo Materials Indonesia mengatakan, dampak tersebut cukup mempengaruhi industri plastik dalam negeri. "Waktu pelarangan styrofoam diedarkan, permintaannya bisa turun hingga 500 ton per bulan," kata Dony Wahyudi, Manager Sales PT Trinseo Materials Indonesia usai acara seminar manfaat styrofoam, Kamis (18/1). Padahal kata Dony, setiap bulan permintaan kemasan styrofoam bisa mencapai 1.000 ton-1.200 ton per bulan. "Namun saat ini sudah mulai stabil di kisaran 700 ton-800 ton per bulan," ujar anggota Asosiasi Industri Olefin Aromatik & Plastik Indonesia (Inaplas) ini.
Pemasok bahan baku kemasan styrofoam berharap kepastian bisnis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pengemasan plastik berharap tidak ada lagi ketidakpastian berbisnis di Indonesia. Isu semacam dilarangnya penggunaan styrofoam dan cukai plastik turut mempengaruhi bisnis ini. Salah satu supplier bahan baku industri styrofoam, PT Trinseo Materials Indonesia mengatakan, dampak tersebut cukup mempengaruhi industri plastik dalam negeri. "Waktu pelarangan styrofoam diedarkan, permintaannya bisa turun hingga 500 ton per bulan," kata Dony Wahyudi, Manager Sales PT Trinseo Materials Indonesia usai acara seminar manfaat styrofoam, Kamis (18/1). Padahal kata Dony, setiap bulan permintaan kemasan styrofoam bisa mencapai 1.000 ton-1.200 ton per bulan. "Namun saat ini sudah mulai stabil di kisaran 700 ton-800 ton per bulan," ujar anggota Asosiasi Industri Olefin Aromatik & Plastik Indonesia (Inaplas) ini.