JAKARTA. Nilai mata uang Garuda belum juga membaik. Persoalan repatriasi keuntungan atau pembagian dividen serta impor yang meningkat akibat Lebaran menjadi momok bagi penguatan rupiah. Akhir triwulan II atau tepatnya bulan Juni menjadi periode pembagian dividen sejumlah perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Indonesia kepada pemegang saham di luar negeri. Akibatnya, terjadi capital outflow atawa arus modal keluar. Secara tidak langsung, rupiah akan mengalami tekanan. Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs mengatakan tekanan pada rupiah selalu ada. Salah satunya berasal dari repatriasi keuntungan yang marak terjadi pada bulan Juni setiap tahunnya.
Pembagian dividen, momen Lebaran dan rupiah
JAKARTA. Nilai mata uang Garuda belum juga membaik. Persoalan repatriasi keuntungan atau pembagian dividen serta impor yang meningkat akibat Lebaran menjadi momok bagi penguatan rupiah. Akhir triwulan II atau tepatnya bulan Juni menjadi periode pembagian dividen sejumlah perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Indonesia kepada pemegang saham di luar negeri. Akibatnya, terjadi capital outflow atawa arus modal keluar. Secara tidak langsung, rupiah akan mengalami tekanan. Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs mengatakan tekanan pada rupiah selalu ada. Salah satunya berasal dari repatriasi keuntungan yang marak terjadi pada bulan Juni setiap tahunnya.