KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani beserta jajarannya menghadiri Rapat Kerja Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan Rancangan APBN Tahun 2020 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020 di Badan Anggaran DPR, Selasa (11/6). Agenda dalam rapat yang juga dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo tersebut adalah penyampaian RKP Tahun 2020, Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF), serta pembentukan panja-panja. Dalam rapat yang berlangsung hingga malam tersebut, Sri Mulyani menjelaskan APBN 2020 diarahkan untuk mendukung tema besar pemerintah yaitu akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, APBN diarahkan untuk meningkatkan produktivitas, serta akselerasi daya saing untuk penguatan investasi dan ekspor. “Tema kebijakan fiskal tersebut didukung oleh postur APBN yang ekspansif, terarah dan terukur,” ujar Sri Mulyani, Selasa malam.
Pembahasan RAPBN dimulai, Menkeu jelaskan fokus kebijakan fiskal 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani beserta jajarannya menghadiri Rapat Kerja Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan Rancangan APBN Tahun 2020 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020 di Badan Anggaran DPR, Selasa (11/6). Agenda dalam rapat yang juga dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo tersebut adalah penyampaian RKP Tahun 2020, Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF), serta pembentukan panja-panja. Dalam rapat yang berlangsung hingga malam tersebut, Sri Mulyani menjelaskan APBN 2020 diarahkan untuk mendukung tema besar pemerintah yaitu akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, APBN diarahkan untuk meningkatkan produktivitas, serta akselerasi daya saing untuk penguatan investasi dan ekspor. “Tema kebijakan fiskal tersebut didukung oleh postur APBN yang ekspansif, terarah dan terukur,” ujar Sri Mulyani, Selasa malam.