KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menyumbang 60% rasio elektrifikasi ketenagalistrikan di Indonesia. Maka dari itu, pembangkit yang berbahan bakar batuara ini masih menjadi primadona di Indonesia. Namun belakang, ada saja kendala yang membuat pengembangan PLTU menjadi tersendat. Misalnya, saja isu lingkungan. Para aktivis lingkungan yang tergabung dalam Koalisi Break Free Coal Indonesia, seperti Greenpeace Indonesia, Walhi, Jaringan Tambang (Jatam), Auriga Nasional meminta supaya pemerintah menghentikan pembangunan Sembilan PLTU di Jawa - Bali. Anggapannya, jika itu terus dibangun, maka reserve margin listrik yang ada di Pulau Jawa akan membengkak dari yang saat ini sekitar 30% menjadi 71%. Juga koalisi itu meminta supaya Sembilan PLTU itu tidak masuk ke dalam revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018 – 2026.
Pembangkit batubara diterpa isu negatif, pengembang swasta resah?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menyumbang 60% rasio elektrifikasi ketenagalistrikan di Indonesia. Maka dari itu, pembangkit yang berbahan bakar batuara ini masih menjadi primadona di Indonesia. Namun belakang, ada saja kendala yang membuat pengembangan PLTU menjadi tersendat. Misalnya, saja isu lingkungan. Para aktivis lingkungan yang tergabung dalam Koalisi Break Free Coal Indonesia, seperti Greenpeace Indonesia, Walhi, Jaringan Tambang (Jatam), Auriga Nasional meminta supaya pemerintah menghentikan pembangunan Sembilan PLTU di Jawa - Bali. Anggapannya, jika itu terus dibangun, maka reserve margin listrik yang ada di Pulau Jawa akan membengkak dari yang saat ini sekitar 30% menjadi 71%. Juga koalisi itu meminta supaya Sembilan PLTU itu tidak masuk ke dalam revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018 – 2026.