Pembangkit listrik dongkrak kinerja KIJA



JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) meraih berkah dari penjualan lahan industri. Sepanjang semester I-2013, penjualan KIJA mencapai Rp 1,5 triliun. Jumlah ini naik sampai 106,38% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 729,7 miliar.

Beban KIJA sepanjang enam bulan pertama di 2013 juga melejit. Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa naik 163,75% menjadi Rp 828,7 miliar. Beban keuangan pun melonjak 156,77% menjadi Rp 166,95 miliar. Untungnya, penjualan KIJA masih tinggi sehingga tetap bisa menahan kenaikan beban.

Akibat pendapatan itu, laba bersih KIJA mencapai Rp 336,21 miliar, naik 60,9% year on year (yoy). Laba per saham juga naik menjadi Rp 16,94 dari Rp 10,54 per saham.


Dari laporan keuangan yang diterbitkan KIJA, kemarin, pendapatan yang berasal dari penjualan lahan mencapai Rp 756,80 miliar. Penjualan lahan memang masih menjadi denyut nadi utama pendapatan KIJA medio 2013 ini.

Selain itu, KIJA juga meraih sumbangan pendapatan dari pembangkit tenaga listrik sebesar Rp 505,78 miliar. Sejak Januari 2013, KIJA sudah mengoperasikan Bekasi Power Plant dengan kapasitas 130 MW. Sebelumnya, pendapatan dari sektor baru KIJA ini hanya Rp 17,34 miliar.

KIJA memang tengah gencar mendorong pendapatan berulang atau recurring income dari infrastruktur pembangkit listrik di tahun ini. Sampai akhir tahun, emiten ini menargetkan pendapatan dari Bekasi Power Plant mencapai US$ 105 juta atau sekitar Rp 1,14 triliun.

Sebelumnya Budianto Liman, Wakil Direktur Utama KIJA mengatakan, KIJA juga tengah mengkaji menggarap satu lagi power plant di Cikarang. KIJA sudah menyediakan lokasi tanah untuk pembangunan power plant dengan kapasitas 130 megawatt (MW). Sehingga, total kapasitas terpasang pembangkit KIJA akan mencapai 260 MW. Nilai investasi proyek ini bisa mencapai US$ 120 juta.

Sekretaris Perusahaan KIJA, Muljadi Suganda bilang, tahun ini, KIJA menganggarkan belanja modal Rp 500 miliar untuk akuisisi lahan di Cikarang. KIJA juga tengah memproses pengembangan lahan di Jawa Tengah dengan target akuisisi 860 hektare.

KIJA menargetkan bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 3 triliun di tahun ini. Target tersebut naik hingga 114,2% secara yoy. Sementara laba bersih KIJA masih akan disesuaikan dengan harga jual dan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Namun, Muljadi berharap ,laba bersih bisa naik 20%-25% dari tahun lalu yang sebesar Rp 380 miliar.

Sampai akhir semester I-2013, kas setara kas KIJA naik 35,65% menjadi Rp 307,43 miliar. Total aset KIJA meningkat 27,54% menjadi Rp 7,74 triliun. Ini karena, total liabilitas KIJA meningkat menjadi Rp 3,56 triliun dari Rp 2,3 triliun. Posisi ekuitas KIJA juga naik mencapai Rp 4,18 triliun dari Rp 3,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana