Pembangkit listrik mangkrak Riau butuh kejelasan



PEKANBARU. Sebagai lumbung energi, Provinsi Riau mengalami anomali pasokan energi. Hal ini karena banyaknya pembangkit yang sejatinya dibangun dan bisa beroperasi malah mangkrak dan terbengkalai. Hal ini menjadi keluh kesah pemerintah Provinsi Riau, yang meminta pemerintah pusat bisa menyelesaikan persoalan tersebut.

Arsyajuliandi Rachman, Gubernur Provinsi Riau menyampaikan hal tersebut disela-sela mendampingi Menteri ESDM, Ignasius Jonan memantau proses pembangunan PLTU Tenayan 2x110 MW yang bakal beroperasi pada Januari 2017. 

"Karena demand listrik tumbuh 9% per tahun, saya rasa PLN perlu pikirkan yang mandek-mandek itu ada di beberapa tempat supaya bisa berjalan," ujarnya, Minggu (18/12).


Sebagai contoh, salah satu pembangkit yang masih terkendala adalah PLTMG Rawa Minyak berkapasitas 25 MW yang pengoperasiannya terkendala akibat pasokan gas yang kurang. Padahal dengan masuknya PLTMG 25 MW dalam sistem kelistrikan Riau, diharapkan akan menambah rasio elektrifikasi yang ada dan menambah kekuatan dalam sistem 20 kilo Volt (kV) Siak, Sei Apit, Dayun, Gasip, Pakning dan Mengkikip.

Amin Sunaryadi, Kepala SKK Migas mengatakan, masalah pasokan gas menjadi permasalah utama bagi PLTMG Rawa Minyak yang seharusnya beroperasi pada awal tahun ini. "Itu dari KKKS-nya ada masalah. Tadinya diprediksi gas yang diproduksi besar tapi ternyata tidak," ujarnya. Adapun Iganius Jonan, Menteri ESDM mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini