BEIJING. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pembangkit listrik dan infrastruktur maritim, menjadi proyek pertama yang akan didanai Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB). Lembaga lembaga keuangan multilateral itu rencananya akan beroperasi penuh akhir 2015 atau awal 2016. "Proyek yang akan kita lakukan dengan dana AIIB adalah pembangkit listrik dan infrastruktur maritim seperti pelabuhan," katanya, kepada Antara Beijing, Senin malam, usai ia menandatangani pendirian AIIB dan melakukan serangkaian pertemuan bilateral. Bambang mengemukakan, "Kemungkinan juga ada proyek lain, karena kebutuhan kita sangat banyak dan sudah diidentifikasi. Jadi, memang untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, sangat perlu segera direalisasikan".
Indonesia, bersama 56 negara pendiri Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) pimpinan Tiongkok, menandatangani pasal-pasal mengenai asosiasi pendirian lembaga baru itu, di Balai Agung Rakyat, Beijing, Senin. Inisiatif pembentukan AIIB disampaikan Presiden Tiongkok Xi Jinping, pada Pertemuan Tingkat Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bali, Indonesia, pada Oktober 2013. AIIB merupakan Bank Pembangunan Multilateral yang dirancang untuk memberikan dukungan pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur di Asia, baik kepada institusi pemerintah maupun swasta. Modal yang ditanamkan Indonesia dalam AIIB sebesar US$ 672,1 juta yang dibayarkan dalam lima tahun, atau menempati urutan pemodal terbesar ke-delapan di AIIB. Modal awal AIIB direncanakan sebesar US$ 100 miliar dengan modal disetor tunai (paid-in-capital) sebesar 20%. AIIB diharapkan dapat memasuki entry into force pada Desember 2015 dan mulai beroperasi pada awal 2016. Dalam rangka persiapan operasionalnya, akan dilakukan sejumlah pertemuan Chief Negotiators sebelum Desember 2015. AIIB diharapkan dapat membantu mengatasi pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia. "AIIB bagi Indonesia, menjadi salah satu opsi sumber pendanaan percapatan pembangunan infrastruktur. Kita kan tidak sekadar ada infrastruktur, tetapi kita butuh percepatan membangun infrastruktur, mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Menkeu.