JAKARTA. PT Indonesia Power dengan GE konsorsium Marubeni dan Hutama Karya resmi melakukan kontrak pembangunan pembangkit listrik Tambak Lorok Combined Cycle Power Plant (CCPP) Blok 3 berkapasitas 780 Megawatt (MW)di Jawa Tengah. Dengan asumsi produksi per tahunnya mencapai 3,7 Giga Watt Hour (GWH). Direktur Utama PLN, Sofyan Basir menyatakan, konstruksi pembangkit Tambak Lorok Blok 3 yang nantinya akan berlokasi di lahan eksisting area UP Semarang sehingga dipastikan tidak ada kendala dalam proses perizinan dan pembebasan lahan. Adapun nilai dari kontrak proyek ini menelan dana Rp 4,8 Triliun, dengan nilai saving Rp 581 Milyar. "Proyek akan dilaksanakan dalam kurun waktu 28 bulan dan diperkirakan Commercial Operation Date (COD) pada April 2020," ungkapnya melalui siaran tertulis yang diterima KONTAN, Selasa (18/7).
Pembangkit Tambak Lorok 780 MW segera dibangun
JAKARTA. PT Indonesia Power dengan GE konsorsium Marubeni dan Hutama Karya resmi melakukan kontrak pembangunan pembangkit listrik Tambak Lorok Combined Cycle Power Plant (CCPP) Blok 3 berkapasitas 780 Megawatt (MW)di Jawa Tengah. Dengan asumsi produksi per tahunnya mencapai 3,7 Giga Watt Hour (GWH). Direktur Utama PLN, Sofyan Basir menyatakan, konstruksi pembangkit Tambak Lorok Blok 3 yang nantinya akan berlokasi di lahan eksisting area UP Semarang sehingga dipastikan tidak ada kendala dalam proses perizinan dan pembebasan lahan. Adapun nilai dari kontrak proyek ini menelan dana Rp 4,8 Triliun, dengan nilai saving Rp 581 Milyar. "Proyek akan dilaksanakan dalam kurun waktu 28 bulan dan diperkirakan Commercial Operation Date (COD) pada April 2020," ungkapnya melalui siaran tertulis yang diterima KONTAN, Selasa (18/7).