KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sukses menerapkan campuran batubara dengan bahan bakar berbasis energi terbarukan (EBT). Anak usaha PT PLN ini berhasil melakukan pencampuran di lima Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Presiden Direktur PJB Iwan Agung Firstantara mengungkapkan, pencampuran tersebut menggunakan metode co-firing, yang mencampur batubara dengan bahan bakar biomassa dalam bentuk pelet kayu (wood pellet) dan cangkang sawit. Iwan bilang, uji coba dilakukan secara intensif sejak awal tahun lalu dan berhasil melakukan uji coba dengan porsi pencampuran 1%, 3% dan 5% pelet. Iwan menjelaskan, uji coba tersebut dilakukan di lima PLTU. Tiga PLTU berlokasi di Jawa, yakni PLTU Indramayu (3 x 330 MW), PLTU Rembang (2 x 300 MW) dan PLTU Paiton (2 x 400 MW). Sementara dua lainnya adalah PLTU Ketapang di Kalimantan Barat (2 x 10 MW) dan PLTU Tenayan di Riau (2 x 100 MW).
Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) campurkan batubara dengan energi terbarukan di lima PLTU
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sukses menerapkan campuran batubara dengan bahan bakar berbasis energi terbarukan (EBT). Anak usaha PT PLN ini berhasil melakukan pencampuran di lima Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Presiden Direktur PJB Iwan Agung Firstantara mengungkapkan, pencampuran tersebut menggunakan metode co-firing, yang mencampur batubara dengan bahan bakar biomassa dalam bentuk pelet kayu (wood pellet) dan cangkang sawit. Iwan bilang, uji coba dilakukan secara intensif sejak awal tahun lalu dan berhasil melakukan uji coba dengan porsi pencampuran 1%, 3% dan 5% pelet. Iwan menjelaskan, uji coba tersebut dilakukan di lima PLTU. Tiga PLTU berlokasi di Jawa, yakni PLTU Indramayu (3 x 330 MW), PLTU Rembang (2 x 300 MW) dan PLTU Paiton (2 x 400 MW). Sementara dua lainnya adalah PLTU Ketapang di Kalimantan Barat (2 x 10 MW) dan PLTU Tenayan di Riau (2 x 100 MW).