KONTAN.CO.ID - Akses internet dan teknologi digital sangat penting untuk wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T). Dengan kemudahan akses internet, masyarakat bisa menikmati teknologi digital dan membuka peningkatan ekonomi ke berbagai wilayah di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Anang Latif. Dengan jumlah penduduk yang signifikan, Indonesia berpeluang mengembangkan industri telekomunikasi. Namun, sulitnya akses jalan menuju wilayah 3T kadang menjadi hambatan mengembangkan potensi telekomunikasi. Bagi Anang, hambatan tersebut justru menjadi tantangan dan pembuktian Kominfo untuk berbakti kepada negeri. Tantangan tersebut ia buktikan dengan pencanangan 4.200 base transceiver station (BTS) 4G yang akan dibangun pada wilayah 3T, termasuk Papua sampai tahun 2023. Melihat banyaknya jumlah BTS dan biaya logistik pengiriman material, Anang memprediksi anggaran yang akan digunakan mencapai Rp 11 triliun.
Pembangunan Akses Internet Dapat Meningkatkan Ekonomi Nasional
KONTAN.CO.ID - Akses internet dan teknologi digital sangat penting untuk wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T). Dengan kemudahan akses internet, masyarakat bisa menikmati teknologi digital dan membuka peningkatan ekonomi ke berbagai wilayah di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Anang Latif. Dengan jumlah penduduk yang signifikan, Indonesia berpeluang mengembangkan industri telekomunikasi. Namun, sulitnya akses jalan menuju wilayah 3T kadang menjadi hambatan mengembangkan potensi telekomunikasi. Bagi Anang, hambatan tersebut justru menjadi tantangan dan pembuktian Kominfo untuk berbakti kepada negeri. Tantangan tersebut ia buktikan dengan pencanangan 4.200 base transceiver station (BTS) 4G yang akan dibangun pada wilayah 3T, termasuk Papua sampai tahun 2023. Melihat banyaknya jumlah BTS dan biaya logistik pengiriman material, Anang memprediksi anggaran yang akan digunakan mencapai Rp 11 triliun.