JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) akan segera memiliki gudang logistik. Pasalnya, perseroan berencana menanamkan tiang pancang atau ground breaking proyek gudang logistik tahap pertama di kuartal pertama tahun ini. BEST memiliki komitmen membangun gudang di atas lahan seluas 25 hektare (ha) di kawasan industri Bekasi dengan menggandeng perusahaan asal Jepang Daiwa House Industry Co Ltd. Untuk menggarap proyek tersebut, keduanya membentuk perusahan patungan bernama PT Daiwa Manunggal Logistik dengan kepemilikan BEST 51% dan 49% dimiliki Daiwa House. Pembangunan akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama, BEST akan membangun gudang logistik seluas 60.000 meter persegi (m²). Nilai investasi pembangunan gudang 60.000 m² adalah US$ 500 per m² dan nilai investasi tanah 9,5 ha adalah US$ 180 per m². Total nilai investasi pembangunan gudang tap pertama mencapai US$ 47,1 juta. Sesuai porsi kepemilikan saham,BEST merogoh kocek US$ 24,02 juta untuk proyek tersebut dan Daiwa House mengucurkan dana US$ 23,08 juta. Pembangunan gudang tersebut direncanakan rampung pada akhir 2015 dan saat ini masih dalam pemilihan kontraktor. Kendati belum mulai membangun, BEST sudah mulai memasarkan proyek tersebut pada calon penyewa. Harga sewa dipatok US$ 7 - US$ 7,5 per m² per bulan. Dengan begitu, BEST berpotensi mengantongi pendapatan sewa sebesar US$ 5,04 juta - US$ 5,4 juta per tahun dengan asumsi tingkat okupansi mencapai 100%. BEST menargetkan tingkat okupansi gudang logistik tahap pertama 70%-80%. Jika itu tercapai, perseroan akan melanjutkan pembangunan gudang logistik tahap kedua dan pembangunan tahap ketiga ditargetkan bisa rampung tahun 2018. Tahun keenam, BEST menargetkan sudah bisa balik modal dan selanjutnya bisa mendapatkan imbal hasil investasi atawa yield sebesar 12%-15% per tahun. Adrian Mahendra Putra, analis Bahana Securities memandang, pembangunan gudang logistik yang akan dilakukan BEST akan menunjang pendapatan berulang atau recurring income perseroan. Dengan proyek ini, Adrian optimis target perseroan meningkatakan recurring income 25 % sampai tahun 2017 dari 3,5% pada tahun 2013 akan dapat tercapai. Adrian menambahkan pembangunan gudang dengan tujuan untuk disewakan tersebut akan akan menopang pendapatan BEST. Menurutnya, tingkat okupansi gudang logistic akan tinggi mengingta lokasinya yang cukup strategi dan akses yang cukup mudah karena berada dikawasan industri Bekasi. Dia melihat, prospek BEST tahuan ini akan positif. Selain adaya rencana pembangunan gudang yang berpotensi meningkatkan pendapatan, Perseroan juga masih memiliki landbank yang cukup luas. Dengan demikian, Adrian menargetkan pendapatan BEST tahun ini akan mencapai Rp 1 triliun atau naik 25% dari estimasi tahun lalu. Semendatra laba bersih ditargetkan mencapai Rp611 miliar atau naik 38%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pembangunan gudang logistik kerek pendapatan BEST
JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) akan segera memiliki gudang logistik. Pasalnya, perseroan berencana menanamkan tiang pancang atau ground breaking proyek gudang logistik tahap pertama di kuartal pertama tahun ini. BEST memiliki komitmen membangun gudang di atas lahan seluas 25 hektare (ha) di kawasan industri Bekasi dengan menggandeng perusahaan asal Jepang Daiwa House Industry Co Ltd. Untuk menggarap proyek tersebut, keduanya membentuk perusahan patungan bernama PT Daiwa Manunggal Logistik dengan kepemilikan BEST 51% dan 49% dimiliki Daiwa House. Pembangunan akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama, BEST akan membangun gudang logistik seluas 60.000 meter persegi (m²). Nilai investasi pembangunan gudang 60.000 m² adalah US$ 500 per m² dan nilai investasi tanah 9,5 ha adalah US$ 180 per m². Total nilai investasi pembangunan gudang tap pertama mencapai US$ 47,1 juta. Sesuai porsi kepemilikan saham,BEST merogoh kocek US$ 24,02 juta untuk proyek tersebut dan Daiwa House mengucurkan dana US$ 23,08 juta. Pembangunan gudang tersebut direncanakan rampung pada akhir 2015 dan saat ini masih dalam pemilihan kontraktor. Kendati belum mulai membangun, BEST sudah mulai memasarkan proyek tersebut pada calon penyewa. Harga sewa dipatok US$ 7 - US$ 7,5 per m² per bulan. Dengan begitu, BEST berpotensi mengantongi pendapatan sewa sebesar US$ 5,04 juta - US$ 5,4 juta per tahun dengan asumsi tingkat okupansi mencapai 100%. BEST menargetkan tingkat okupansi gudang logistik tahap pertama 70%-80%. Jika itu tercapai, perseroan akan melanjutkan pembangunan gudang logistik tahap kedua dan pembangunan tahap ketiga ditargetkan bisa rampung tahun 2018. Tahun keenam, BEST menargetkan sudah bisa balik modal dan selanjutnya bisa mendapatkan imbal hasil investasi atawa yield sebesar 12%-15% per tahun. Adrian Mahendra Putra, analis Bahana Securities memandang, pembangunan gudang logistik yang akan dilakukan BEST akan menunjang pendapatan berulang atau recurring income perseroan. Dengan proyek ini, Adrian optimis target perseroan meningkatakan recurring income 25 % sampai tahun 2017 dari 3,5% pada tahun 2013 akan dapat tercapai. Adrian menambahkan pembangunan gudang dengan tujuan untuk disewakan tersebut akan akan menopang pendapatan BEST. Menurutnya, tingkat okupansi gudang logistic akan tinggi mengingta lokasinya yang cukup strategi dan akses yang cukup mudah karena berada dikawasan industri Bekasi. Dia melihat, prospek BEST tahuan ini akan positif. Selain adaya rencana pembangunan gudang yang berpotensi meningkatkan pendapatan, Perseroan juga masih memiliki landbank yang cukup luas. Dengan demikian, Adrian menargetkan pendapatan BEST tahun ini akan mencapai Rp 1 triliun atau naik 25% dari estimasi tahun lalu. Semendatra laba bersih ditargetkan mencapai Rp611 miliar atau naik 38%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News