KONTAN.CO.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dari tahun ke tahun terus membangun jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga. Pemerintah mengklaim penggunaan jargas bisa menjaminan pasokan 24 jam. Selain itu, masyarakat juga tidak perlu repot membeli LPG di warung ketika gas habis. Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, di sisi lain penggunaan jargas juga dapat menghemat impor LPG. "Pasokan gas lebih terjamin daripada LPG. Kecuali kalau sumurnya gasnya habis," ungkap Jonan seperti dilansir dari website Ditjen Migas, Senin (14/8). . Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, saat ini pemerintah harus mengimpor LPG sekitar 4,5 juta ton per tahun. "Kalau pakai jargas gas berasal dari dalam negeri. Impor LPG jadi berkurang," tukas Jonan.
Pembangunan jargas diharap bisa tekan impor LPG
KONTAN.CO.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dari tahun ke tahun terus membangun jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga. Pemerintah mengklaim penggunaan jargas bisa menjaminan pasokan 24 jam. Selain itu, masyarakat juga tidak perlu repot membeli LPG di warung ketika gas habis. Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, di sisi lain penggunaan jargas juga dapat menghemat impor LPG. "Pasokan gas lebih terjamin daripada LPG. Kecuali kalau sumurnya gasnya habis," ungkap Jonan seperti dilansir dari website Ditjen Migas, Senin (14/8). . Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, saat ini pemerintah harus mengimpor LPG sekitar 4,5 juta ton per tahun. "Kalau pakai jargas gas berasal dari dalam negeri. Impor LPG jadi berkurang," tukas Jonan.