Pembangunan Konektivitas Masih Jalan, Begini Prospek Kinerja TOWR



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) diperediksi masih akan positif, mengingat masih masifnya pembangunan konektivitas di Indonesia.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, bisnis menara Base Transceiver Station (BTS) dan kabel fiber optic ditopang oleh peningkatan aktivitas perekonomian domestik.

Menurut Nafan, dengan meningkatnya aktivitas perekonomian domestik, kebutuhan akan konektivitas juga akan naik.


Baca Juga: Bisnis Sarana Menara (TOWR) Makin Lengkap Usai Akuisisi Serat Optik

“Konektivitas di bidang nirkabel sangat esensial dibutuhkan, sehingga permintaannya juga akan menguat. Hal itu berpotensi meningkatkan kinerja bisnis dan saham TOWR,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (21/3).

Hingga kuartal III 2023, TOWR mengalihkan fokus untuk melakukan ekspansi bisnis di sektor menara dan kabel fiber optic. Fiber to the Tower (FTTT) akan menjadi salah satu katalis penggerak kinerja TOWR di tahun 2023.

TOWR sendiri berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 886 miliar pada kuartal III tahun 2022, dengan sektor non-menara menjadi penyumbang pendapatan terbesar pada periode itu.

Nafan menyebutkan, TOWR masih dapat melakukan akuisisi di tahun 2023, mengingat potensi pasar yang sangat besar di tahun ini.

Menurut Nafan, dengan mengakuisisi menara-menara telekomunikasi yang sudah ada, kekuatan dan kemampuan TOWR akan meningkat dalam melakukan penetrasi pasar di bidang konektivitas.

 
TOWR Chart by TradingView

Pada kuartal III 2022, TOWR tercatat sudah menambah 455 menara. Penambahan itu membuat total menara TOWR menjadi 55.209 unit.

“Namun, kita masih menanti aksi korporasi dari TOWR. Proyek pemerintah terkait perluasan konektivitas ke daerah-daerah terpencil juga dapat menjadi salah satu katalis positif bagi TOWR,” ungkapnya.

Nafan pun merekomendasikan HOLD untuk saham TOWR dengan target harga maksimal di Rp 1.045 per saham, dengan potensial upside sebesar 14,84%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .