Pembangunan MRT Jakarta fase 1 capai 74,89%



JAKARTA. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto, memantau langsung progress dari pengerjaan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase 1 koridor Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia pada Senin (17/7). Dalam pantauan langsung tersebut, Pudji memberikan apresiasi terkait kinerja dan progress pembangunan proyek MRT. “Yang kami dapati dan amati adalah (dalam membangun) sisi kebersihan oke, kelancaran lalu lintas juga tidak terlalu terganggu,” ujar Pudji, Senin (17/7). Selain puas dengan progress pembangunan MRT, Pudji juga tertarik dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang nantinya akan terintegrasi dengan stasiun MRT. Selain tersambung dengan hunian berkonsep TOD, stasiun MRT juga akan langsung terhubung dengan jalur angkutan umum darat lainnya. Salah satu contohnya ialah Stasiun Lebak Bulus yang akan terintegrasi dengan jalur Busway. Selain itu, juga akan ada area park and ride serta bus feeder yang berada di sekitar area stasiun. Sekadar informasi, proyek konstruksi MRT Jakarta fase 1 tersebut rencananya memiliki total jalur trek sekitar 16 kilometer dengan jumlah 13 stasiun, yaitu 7 stasiun layang sepanjang 10 kilometer dan 6 stasiun bawah tanah sepanjang 6 kilometer. Dalam pantauan langsung tersebut, Pudji ditemani Silvia Halim, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta dan Heru Nugroho Manajer Proyek PT MRT Jakarta. Silvia berharap dengan kehadiran MRT Jakarta, masyarakat dapat mengubah budaya bertransportasi menjadi menggunakan angkutan umum karena sudah ditunjang oleh infrastruktur yang memadai dengan mengintegrasikan pedestrian dan bus. Ia mengatakan, hingga Juni 2017, progress pembangunan mencapai 74,89%, dengan jalur layang (elevated) sebesar 62,42% dan bawah tanah (underground) sebesar 87,48%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan