Pembangunan pabrik benelli terkendala Ppnbm



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemilik saham terbesar di Benelli Q.J, Geely Company bersiap untuk menanam investasi untuk pembangunan pabrik di salah satu negara di Asia Tenggara. Hanya saja Indonesia masih punya pekerjaan rumah agar investasi otomotif bisa mudah masuk.

Saat ini pabrik perakitan atau completely knock down (CKD) PT Benelli Motor Indonesia (BMI) berada di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Demi bisa memproduksi kebutuhan pasar dalam dan ekspor luar negeri, BMI siapkan lahan produksi yang lebih besar.

Steven Kentjana Putra, Direktur Benelli Motor Indonesia menjelaskan pada oktober tahun 2018, pihak prinsipal sempat tertarik untuk bangun pabrik di Indonesia. Hal ini mengingat Indonesia merupakan pasar sepeda motor terbesar ketiga di dunia dibawah Cina dan India. "Dulu mereka mau lihat kondisi keamanan politik dulu. Tapi bulan ini mereka menjelaskan ada masalah baru," kata Steven, Kamis (11/4).


Menuruntya setelah feasibilty studi dilakukan di Indonesia, Thailand, Filipina dan Malaysia ditemukan peluang dan masalah. Salah satu masalah di Indonesia yakni masalah perpajakan.

Di Indonesia sepeda motor 250 cc tidak terkena pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), sementara motor di atas 250 cc konsumen harus membayar PPnBM. "Padahal DNA kami merupakan kendaraan motor gede (moge). Di negara Asia Tenggara lain tidak ada aturan Ppnbm ini," jelasnya.

Ditambah Indonesia menerapkan sistem pajak impor. Hal ini menjadi kian sulit mengingat saat ini sepeda motor Benelli ada yang diimpor dari Cina dan juga Italia.

"Kita mau luncurkan nanti di IIMS 2019 model Leoncino 500 yang di Malaysia harganya mungkin sekitar Rp 97 juta. Tapi di Indonesia karena Ppnbm harganya bisa jadi Rp 150 juta," katanya.

Meski pihak prinsipal belum ketuk palu untuk membenamkan investasinya, Steven berharap ada investasi masuk untuk mengembangkan Benelli di Indonesia.

Catatan saja, saat ini Benelli sudah memiliki jaringan diler yang tersebar di seluruh Indonesia. Baik di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera dan Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini