Pembangunan Pelabuhan Patimban soft opening akhir 2019



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah saat ini telah memulai pembangunan Pelabuhan Patimban. Pelabuhan yang berlokasi di Desa Patimban, Pusaka Negara, Subang, Jawa Barat ini direncanakan akan mulai dioperasikan secara terbatas atau soft opening pada akhir tahun 2019.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus Purnomo mengatakan, proses pekerjaan konstruksi Pelabuhan Patimban saat ini tengah berlangsung untuk terminal container dan car terminal, pengerukan kolam putar dan alur pelayaran, reklamasi dengan metode Cement Deep Mixing (CDM), konstruksi breakwater, seawall dan peralatan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).

Pelabuhan Patimban merupakan salah satu proyek strategis nasional pelabuhan baru yang akan dibangun di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.  


Pembangunan pelabuhan ini berdasarkan Peraturan Presiden nomor 47/2016 tentang Penetapan Pelabuhan Patimban Di Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat Sebagai Proyek Strategis Nasional, dan Peraturan Presiden 58/2017 tentang perubahan atas Perpres nomor 3/2016 mengenai Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

"Pembangunan Pelabuhan Patimban ini merupakan penanda eratnya kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang yang sudah terjalin selama 60 tahun, dan mendapatkan pendanaan melalui Official Development Assistance (ODA Loan) Pemerintah Jepang melalui skema Special Term for Economic Partnership atau STEP Loan." ujar Agus dalam keterangan resminya, Rabu (9/1).

Agus mengatakan, tujuan pembangunan Pelabuhan Patimban adalah untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi Migas.

Pembangunannya sendiri dilaksanakan dalam tiga tahap.  Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan pada tahap ketiga  akan meningkat kembali hingga 7.5 Juta Teus.

Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Nantinya, lanjut Agus, pelabuhan ini juga akan didukung area sarana penunjang (Backup Area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha.

Agus menjelaskan, saat ini masih ada juga proses yang tengah berjalan yaitu proses pengadaan tanah berupa pembayaran ganti rugi secara bertahap. "Penggantian kerugian pemilik tanah secara bertahap diharapkan selesai pada akhir bulan Juni 2019," kata Agus.

Disamping kegiatan yang dikerjakan oleh Kementertian Perhubungan juga telah berlangsung pekerjaan pembuatan akses jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).

Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri salah satunya produk otomotif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini