JAKARTA. Perusahaan pembangkit nuklir asal Rusia, Rosatom, menyatakan siap membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia. Namun, Rosatom nampaknya harus gigit jari karena pemerintah Indonesia masih menempatkan peran nuklir sebagai sumber energi sebagai pilihan terakhir. Jarman, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, mengakui sudah pernah ada pembicaraan antara Pemerintah Indonesia dengan pihak Rosatom. Namun ia menegaskan, pembangunan PLTN belum menjadi priortias saat ini. "Penggunaan nuklir sebagai sumber energi listrik masih menjadi alternatif terakhir yang akan kami pilih," kata Jarman di Jakarta, Senin (28/9). Jarman mengakui, penerimaan masyarakat Indonesia akan keberadaan PLTN juga masih cukup besar. Selain itu, risiko terjadinya kebocoran pada PLTN sangatlah besar bagi masyarakat sekitar maupun lingkungan.
PLTN belum menjadi prioritas pemerintah
JAKARTA. Perusahaan pembangkit nuklir asal Rusia, Rosatom, menyatakan siap membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia. Namun, Rosatom nampaknya harus gigit jari karena pemerintah Indonesia masih menempatkan peran nuklir sebagai sumber energi sebagai pilihan terakhir. Jarman, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, mengakui sudah pernah ada pembicaraan antara Pemerintah Indonesia dengan pihak Rosatom. Namun ia menegaskan, pembangunan PLTN belum menjadi priortias saat ini. "Penggunaan nuklir sebagai sumber energi listrik masih menjadi alternatif terakhir yang akan kami pilih," kata Jarman di Jakarta, Senin (28/9). Jarman mengakui, penerimaan masyarakat Indonesia akan keberadaan PLTN juga masih cukup besar. Selain itu, risiko terjadinya kebocoran pada PLTN sangatlah besar bagi masyarakat sekitar maupun lingkungan.