JAKARTA. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggunakan anggaran stimulus fiskal 2009 sebesar Rp 68,8 miliar untuk membiayai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) berkapasitas 1x25 MW.Kepala Biro Humas Departemen ESDM Sutisna Prawira menjelaskan, selain dibiayai menggunakan anggaran stimulus sebesar itu, PLTU 1 Lombok juga dibiayai oleh DIPA Reguler 2009 Departemen ESDM sebesar Rp 64,2 miliar. Sehingga secara total, tahun ini PLTU 1 Lombok mendapatkan pendanaan Rp 133 miliar dari keseluruhan nilai proyek Rp 296,3 miliar."Pendanaan dilakukan multiyears. PLTU itu merupakan proyek pertama di wilayah Indonesia bagian timur yang dibiayai dari dana APBN," kata Sutisna, Kamis (30/4).PLTU 1 Lombok yang terletak di Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB tersebut akan dikerjakan kontraktor dalam negeri yaitu PT Wasa Mitra Engineering, PT Twink Indonesia, dan PTCiria Putra Sinergi. Pembangkit itu ditargetkan beroperasi pada triwulan kedua 2010.Secara bersamaan menurut Sutisna, Departemen ESDM juga mendanai pembangunan prasarana kelistrikan di NTB yang didanai stimulus fiskal sektor ESDM tahun 2009. Proyek tersebut meliputi Gardu Induk (GI) 150 kV di tiga lokasi yakni Jeranjang, Ampenan, dan Praya, serta Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Ampenan-Jerangjang-Praya. Pembangunan prasarana ini untuk menjamin penyaluran listrik hasil produksi PLTU Lombok untuk sampai ke pusat beban.Masih ada dua unit PLTU lagi di Lombok yang akan dibangun bersamaan dengan PLTU 1 Lombok. Yaitu PLTU 2 Lombok, NTB berkapasitas 2x25 MW. Pembangkit tersebut merupakan bagian dari program percepatan 10.000 MW tahap I senilai US$ 30,7 juta dan Rp 354,3 miliar. PT PLN (Persero) yang sedianya akan membiayai pembangunan pembangkit tersebut.Sementara, PT Batara Indonesia (Persero) yang akan menjadi kontraktor pembangkit yang ditargetkan selesai Agustus 2010 untuk unit pertama dan Oktober 2010 untuk unit kedua."Total kebutuhan batubara kalori rendah PLTU Lombok itu mencapai 195.000 ton per tahun atau setara dengan 69.000 kiloliter BBM per tahun. Sehingga penghematan yang bisa didapat dengan beroperasinya pembangkit ini nanti sekitar Rp 370 miliar per tahun," kata Sutisna. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pembangunan PLTU 1 Lombok Dibiayai dari APBN
JAKARTA. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggunakan anggaran stimulus fiskal 2009 sebesar Rp 68,8 miliar untuk membiayai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) berkapasitas 1x25 MW.Kepala Biro Humas Departemen ESDM Sutisna Prawira menjelaskan, selain dibiayai menggunakan anggaran stimulus sebesar itu, PLTU 1 Lombok juga dibiayai oleh DIPA Reguler 2009 Departemen ESDM sebesar Rp 64,2 miliar. Sehingga secara total, tahun ini PLTU 1 Lombok mendapatkan pendanaan Rp 133 miliar dari keseluruhan nilai proyek Rp 296,3 miliar."Pendanaan dilakukan multiyears. PLTU itu merupakan proyek pertama di wilayah Indonesia bagian timur yang dibiayai dari dana APBN," kata Sutisna, Kamis (30/4).PLTU 1 Lombok yang terletak di Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB tersebut akan dikerjakan kontraktor dalam negeri yaitu PT Wasa Mitra Engineering, PT Twink Indonesia, dan PTCiria Putra Sinergi. Pembangkit itu ditargetkan beroperasi pada triwulan kedua 2010.Secara bersamaan menurut Sutisna, Departemen ESDM juga mendanai pembangunan prasarana kelistrikan di NTB yang didanai stimulus fiskal sektor ESDM tahun 2009. Proyek tersebut meliputi Gardu Induk (GI) 150 kV di tiga lokasi yakni Jeranjang, Ampenan, dan Praya, serta Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Ampenan-Jerangjang-Praya. Pembangunan prasarana ini untuk menjamin penyaluran listrik hasil produksi PLTU Lombok untuk sampai ke pusat beban.Masih ada dua unit PLTU lagi di Lombok yang akan dibangun bersamaan dengan PLTU 1 Lombok. Yaitu PLTU 2 Lombok, NTB berkapasitas 2x25 MW. Pembangkit tersebut merupakan bagian dari program percepatan 10.000 MW tahap I senilai US$ 30,7 juta dan Rp 354,3 miliar. PT PLN (Persero) yang sedianya akan membiayai pembangunan pembangkit tersebut.Sementara, PT Batara Indonesia (Persero) yang akan menjadi kontraktor pembangkit yang ditargetkan selesai Agustus 2010 untuk unit pertama dan Oktober 2010 untuk unit kedua."Total kebutuhan batubara kalori rendah PLTU Lombok itu mencapai 195.000 ton per tahun atau setara dengan 69.000 kiloliter BBM per tahun. Sehingga penghematan yang bisa didapat dengan beroperasinya pembangkit ini nanti sekitar Rp 370 miliar per tahun," kata Sutisna. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News