Pembangunan RS dan ekspansi healtech dinilai positif untuk Mitra Keluarga (MIKA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) tumbuh 232,9% secara year on year (yoy) pada kuartal II/2021, tetapi turun 5,3% secara quarter on quarter (qoq) menjadi Rp 299,5 miliar.

Menurut Analis Samuel Sekuritas, Olivia Laura, utamanya didorong oleh pendapatan rawat inap yang tumbuh 102,5% secara yoy pada periode tersebut.

Secara kumulatif, pada semester I/2021, MIKA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 615,8 miliar atau naik 113,5% secara yoy dengan NPM sebesar 25,8%. Sementara itu, pendapatan mencapai Rp 2,3 triliun, atau naik 65,8% secara yoy.


Saat ini, Olivia mengamati kalau MIKA berencana membuka enam rumah sakit (RS) baru dalam tiga tahun ke depan. Dua di antaranya, akan berlokasi di Cikarang dan Tangerang, diharapkan RS tersebut mulai beroperasi pada kuartal III/2021 dan kuartal IV/2021. 

Baca Juga: Pendapatan Grand House Mulia (HOMI) tumbuh 54% di semester I-2021

Kedua RS tersebut diperkirakan Olivia akan menambah kapasitas tempat tidur operasional MIKA sebanyak 400 tempat tidur. Pada semester I/2021 sendiri, kapasitas tempat tidur operasional MIKA naik 7,1% secara yoy.

Untuk meningkatkan pelayanannya, Olivia melihat, tahun ini MIKA juga telah membuka layanan klinik IVF, dan akan segera membuka layanan radioterapi untuk kanker. 

Selain itu, dalam amatannya, MIKA pun sudah mulai merambah ke ranah healthtech melalui peluncuran aplikasi AlteaCare pada Juli 2021, sebuah aplikasi yang menyediakan layanan telekonsultasi dari dokter-dokter Mitra Keluarga.

“Kami yakin aplikasi ini akan berkembang pesat di Indonesia, seiring dengan makin populernya healthtech dan telekonsultasi di masyarakat. Dengan adanya ekspansi dan peningkatan layanan, kami perkirakan NPM MIKA dapat mencapai 54% di tahun 2022,” kata Olivia dalam risetnya yang dirilis 24 September 2021.

Saat ini, volume pasien rawat inap MIKA naik sebanyak 57,4% secara yoy pada kuartal II/2021, tetapi ada penurunan tipis sebesar 1,6% dibanding kuartal I/2021. 

Baca Juga: Kinerja moncer, DSFI percaya diri dapat mencapai target bisnis tahun ini

Untuk pasien rawat jalan, di kuartal II/2021 angkanya naik 2,8% secara qoq dan 74,3% secara yoy, menurutnya angka ini semakin bertumbuh setiap kuartalnya, dan semakin mendekati angka pra pendemi Covid-19.

Ke depannya, Ia melihat, volume pasien MIKA berpotensi terus meningkat, terutama pasien rawat jalan, seiring dengan makin gencarnya vaksinasi Covid-19 di Indonesia. 

Dengan prospek pemulihan volume pasien, Olivia merevisi proyeksinya untuk pertumbuhan pendapatan MIKA di tahun 2021, mencapai 26,6% secara yoy, dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sebesar 51,6% secara yoy.

Olivia merekomendasikan beli MIKA dengan target harga Rp 2.960 per saham.

 
MIKA Chart by TradingView

Selanjutnya: Harga batubara masih membara, begini rekomendasi saham PTBA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi