KONTAN.CO.ID - PONTIANAK. Perusahaan patungan Inalum dan Antam yakni PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) melakukan groundbreaking Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar). Diharapkan dari pembangunan smelter tersebut dapat menghemat devisa akibat impor alumina. Oggy Achmad Kosasih, Direktur Pelaksana PT Inalum menyebutkan bahwa proyek smelter tersebut terus dikebut lantaran dapat menghemat devisa karena impor. "Dengan produksi sendiri, alumina tak impor lagi artinya penghematan devisa," ujarnya sebelum proses groundbreaking di Mempawah, Kalbar, Kamis (4/4). Ia memproyeksikan dengan harga alumina saat ini bisa hemat devisa US$ 200 juta - US$ 250 juta per tahun. Adapun penghematan devisa tersebut lantaran pabrik yang akan mulai beroperasi kuartal I 2022 ini ditargetkan mampu menghasilkan 1 juta ton yang mana melebihi kebutuhan alumina nasional sebesar 500.000 ton.
Pembangunan smelter alumina di Mempawah, Kalbar diharapkan dapat hemat devisa
KONTAN.CO.ID - PONTIANAK. Perusahaan patungan Inalum dan Antam yakni PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) melakukan groundbreaking Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar). Diharapkan dari pembangunan smelter tersebut dapat menghemat devisa akibat impor alumina. Oggy Achmad Kosasih, Direktur Pelaksana PT Inalum menyebutkan bahwa proyek smelter tersebut terus dikebut lantaran dapat menghemat devisa karena impor. "Dengan produksi sendiri, alumina tak impor lagi artinya penghematan devisa," ujarnya sebelum proses groundbreaking di Mempawah, Kalbar, Kamis (4/4). Ia memproyeksikan dengan harga alumina saat ini bisa hemat devisa US$ 200 juta - US$ 250 juta per tahun. Adapun penghematan devisa tersebut lantaran pabrik yang akan mulai beroperasi kuartal I 2022 ini ditargetkan mampu menghasilkan 1 juta ton yang mana melebihi kebutuhan alumina nasional sebesar 500.000 ton.