KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Asahan Alumunium Persero (Inalum) memang telah melakukan penandatanganan Sales Purchase Agreement (SPA) dengan Freeport McMoran dan Rio Tinto untuk menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Namun, Inalum belum menguasai mayoritas saham PTFI karena transaksi pembelian saham dan participating interest belum diselesaikan. Di sisi lain, PTFI juga belum mengantongi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang permanen. PTFI saat ini hanya memegang IUPK sementara yang diperpanjang setiap bulan sampai proses divestasi selesai. Dampaknya, pembangunan smelter Freeport Indonesia menjadi tidak pasti. Head of Corporate Communication PT Inalum Rendi Achmad Witular menyebut smelter baru akan dibangun setelah PTFI mendapatkan IUPK dari pemerintah.
Pembangunan smelter Freeport Indonesia masih belum pasti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Asahan Alumunium Persero (Inalum) memang telah melakukan penandatanganan Sales Purchase Agreement (SPA) dengan Freeport McMoran dan Rio Tinto untuk menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Namun, Inalum belum menguasai mayoritas saham PTFI karena transaksi pembelian saham dan participating interest belum diselesaikan. Di sisi lain, PTFI juga belum mengantongi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang permanen. PTFI saat ini hanya memegang IUPK sementara yang diperpanjang setiap bulan sampai proses divestasi selesai. Dampaknya, pembangunan smelter Freeport Indonesia menjadi tidak pasti. Head of Corporate Communication PT Inalum Rendi Achmad Witular menyebut smelter baru akan dibangun setelah PTFI mendapatkan IUPK dari pemerintah.