KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memutuskan menunda pembangunan tanur listrik 4 yang semula dijadwalkan pada triwulan keempat 2020 menjadi triwulan kedua tahun 2021. Konsekuensi dari mundurnya pembangunan ulang tungku tersebut adalah naiknya target produksi nikel dalam matte sepanjang tahun 2020. “Karena kami menunda pelaksanan pembangunan ulang (rebuild) furnish 4, maka diperkirakan target produksi akan lebih tinggi, yakni 73 kiloton (73.000 ton),” kata Direktur Keuangan Vale Indonesia, Bernardus Irmanto dalam paparan publik virtual, Rabu (26/8). Awalnya, INCO menargetkan jumlah volume produksi tahun ini hanya di kisaran 71.000 ton. Bernadus menambahkan, akibat dari peningkatan target produksi ini adalah naiknya kebutuhan bahan bakar (batubara) sebagai sumber energi. smelter Menurun Bernardus, INCO membutuhkan batubara sebesar 5,5 ton – 5,8 ton untuk satu ton nikel yang dihasilkan.
Pembangunan tanur 4 ditunda, Vale Indonesia (INCO) naikkan target produksi tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memutuskan menunda pembangunan tanur listrik 4 yang semula dijadwalkan pada triwulan keempat 2020 menjadi triwulan kedua tahun 2021. Konsekuensi dari mundurnya pembangunan ulang tungku tersebut adalah naiknya target produksi nikel dalam matte sepanjang tahun 2020. “Karena kami menunda pelaksanan pembangunan ulang (rebuild) furnish 4, maka diperkirakan target produksi akan lebih tinggi, yakni 73 kiloton (73.000 ton),” kata Direktur Keuangan Vale Indonesia, Bernardus Irmanto dalam paparan publik virtual, Rabu (26/8). Awalnya, INCO menargetkan jumlah volume produksi tahun ini hanya di kisaran 71.000 ton. Bernadus menambahkan, akibat dari peningkatan target produksi ini adalah naiknya kebutuhan bahan bakar (batubara) sebagai sumber energi. smelter Menurun Bernardus, INCO membutuhkan batubara sebesar 5,5 ton – 5,8 ton untuk satu ton nikel yang dihasilkan.