Pembangunan terminal baru bandara internasional Minangkabau capai 83%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan Bandara Internasional Minangkabau, Sumatra Barat masih separuh jalan. Kini progres pembangunan terminal baru sekitar 83%.

"Renovasi bangunan terminal eksisting belum dikerjakan karena menunggu gedung terminal baru dioperasikan. Pelaksanaan renovasi terminal eksisting akan dilaksanakan secara parsial dengan memindahkan pelayanan dari gedung terminal lama ke gedung terminal baru,” jelas Project Manager Bandara Internasional Minangkabau Sutrisno PS melalui rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (11/3).

Baca Juga: Reaktivasi jalur kereta dari Pariaman ke Stasiun Naras, Padang Sumbar selesai

Pada Selasa (10/3) sebagian gedung terminal baru difungsikan secara minimum sebagai terminal kedatangan domestik.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menjadi kontraktor pelaksana pembangunan Bandara Internasional Minangkabau. 

Pembangunan Bandara Internasional Minangkabau ini dimulai pada tanggal 17 September 2018 dengan 2 tahapan pekerjaan. Tahap 1 adalah pembangunan gedung terminal baru dan tahap 2 adalah renovasi gedung terminal eksisting. 

Proyek Terminal Bandara Internasional Minangkabau dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kapasitas penumpang dari bandar udara eksisting yang semula dapat melayani 3,2 juta penumpang per tahun menjadi 5,7 juta penumpang per tahun.

Untuk luas bangunan gedung terminal eksisting semula adalah 20,587 m² kemudian diperluas dengan menambahkan gedung terminal baru seluas 25.725 m² sehingga luas total bangunan bandara menjadi 46.312 m².

Baca Juga: Jokowi berharap KA Bandara Minangkabau bisa jadi alternatif transportasi

Lingkup pekerjaan Waskita Karya untuk proyek ini mulai dari pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur atas, dan pekerjaan arsitektur. Lalu pekerjaan mekanikal, pekerjaan elektrikal, pekerjaan elektronika, pekerjaan interior dan signage, serta pekerjaan renovasi bangunan terminal eksisting.

“Terdapat keunggulan dalam penggunaan material di bangunan terminal baru yaitu material yang digunakan adalah material atap bitumen yang diimpor dari Kanada. Kemudian juga ada peningkatan kualitas dari gedung terminal lama,” kata Sutrisno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi