Pembangunan tiga waduk dilanjutkan



JAKARTA. Guna mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan membangun jaringan irigasi baru tahun ini. PU menargetkan pembangun irigasi baru tahun ini seluas 80.000 hektare.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU, Mochammad Amron bilang, ada tiga proyek pembangunan irigasi yang dimulai tahun lalu akan dilanjutkan pengerjaannya tahun ini. Ketiga proyek itu semuanya di wilayah Lampung, yakni di Jabung, Bendung Way Kandis, dan Bendung Bumiagung.

Dari proyek itu ada beberapa yang masih menemui kendala. Contohnya, proyek Bendung Way Bumiagung yang terletak di Sungai Way Abung Kecamatan Abung Barat.


Kendalanya, hampir sebagian besar jaringan irigasi rusak berat dan belum seluruhnya terbangun. "Sebagai tindak lanjut diperlukan penyelesaian pembangunan dan rehabilitasi di bendung tersebut," katanya, kemarin.

Sementara untuk proyek pembangunan waduk di Jabung masih terkendala dana. Untuk mengatasi masalah ini, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU akan mengajukan pinjaman kepada Japan International Cooperation Agency (JICA). Nilai yang diajukan Rp 250 miliar.

Direktur Irigasi Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU, Imam Agus Nugroho mengatakan, pinjaman itu dibutuhkan demi menutupi kebutuhan investasi proyek yang cukup besar, sedangkan anggaran APBN sendiri terbatas. "Usulannya sedang dikaji bersamaan penyusunan studi kelayakan desain," ujarnya.

Imam berharap, usulan itu dapat segera diajukan. Sebab, target penyelesaian proyek semakin dekat, yakni tahun 2014. Menurut Imam, tingginya biaya investasi proyek itu lantaran kondisi struktur tanahnya sulit dibangun. "Tanahnya ada yang lembek dan juga lokasi proyek melewati daerah rawa," katanya.

Selain membangun jaringan irigasi baru, PU juga akan merehabilitasi jaringan irigasi lahan pertanian yang rusak. Rehabilitasi dilakukan baik di lahan rawa, normal, dan air tanah. Data PU menyebutkan, hingga awal 2012 ini, jaringan irigasi yang rusak secara nasional masih sekitar 40% atau sekitar 2,83 juta hektare.

Rinciannya, irigasi yang rusak ringan seluas 0,71 juta hektare, rusak sedang 1,56 juta hektare, dan rusak berat 0,56 juta hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: