Jakarta. Proyek enam ruas jalan tol dalam kota DKI Jakarta akhirnya akan segera terealisasi. Apalagi, Pemda DKI Jakarta sudah menyerahkan izin kelayakan lingkungan (Amdal). Sarwo Handayani, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mengatakan, izin pembangunan enam ruas jalan tol tersebut telah siap dilakukan. Keputusan untuk izin itu sendiri ditunda sampai proyek MRT dilaksanakan.Sebenarnya realisasi pembangunan jalan tol dalam kota ini bisa dimulai pada 2012 lalu. Namun, perganntian kepemimpinan di Jakarta membuat proyek ini mandeg. Muncul anggapan bahwa Jokowi menolak pembangunan enam ruas tol dalam kota tersebut. Akibatnya, ijin kelayakan lingkungan tak segera selesai. Tapi sekarang akhirnya ijin tersebut dikeluarkan juga.“Saat hearing dengan masyarakat, Gubernur bukannya menyatakan tidak setuju. Beliau saat itu ingin pemaparan dan mendapat masukan,” ujar Sarwo Handayani pada Kontan, Minggu (9/3). Disaat yang sama pula, izin untuk kelayakan lingkungan sedang diurus. Kini ijin yang dikeluarkan oleh Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLDH) DKI Jakarta tersebut telah dikantongi.Memang, ijzin kelayakan lingkungan menjadi salah satu syarat yang diajukan Jokowi pada investor yang akan membangun tol tersebut. Selain itu, ada dua syarat lainnya yaitu ruas jalan tol yang dibangun tak hanya diperuntukkan untuk mobil pribadi tapi juga transportasi massal. Lalu, tidak boleh ada pintu keluar masuk yang terlalu banyak karena akan menimbulkan titik kemacetan.Enam ruas jalan tol itu dibangun dalam beberapa tahap. Ada dua ruas jalan tol yang akan dibangun pada tahap pertama yaitu ruas tol Semanan – Sunter dengan jarak 20,23 kilometer. Dilanjutkan dengan tol Sunter – Pulo Gebang dengan jarak 9,44 kilometer. Targetnya pada pertengahan 2014 ini pembangunan tersebut bisa selesai.
Pembangunan tol dalam kota segera terealisasi
Jakarta. Proyek enam ruas jalan tol dalam kota DKI Jakarta akhirnya akan segera terealisasi. Apalagi, Pemda DKI Jakarta sudah menyerahkan izin kelayakan lingkungan (Amdal). Sarwo Handayani, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mengatakan, izin pembangunan enam ruas jalan tol tersebut telah siap dilakukan. Keputusan untuk izin itu sendiri ditunda sampai proyek MRT dilaksanakan.Sebenarnya realisasi pembangunan jalan tol dalam kota ini bisa dimulai pada 2012 lalu. Namun, perganntian kepemimpinan di Jakarta membuat proyek ini mandeg. Muncul anggapan bahwa Jokowi menolak pembangunan enam ruas tol dalam kota tersebut. Akibatnya, ijin kelayakan lingkungan tak segera selesai. Tapi sekarang akhirnya ijin tersebut dikeluarkan juga.“Saat hearing dengan masyarakat, Gubernur bukannya menyatakan tidak setuju. Beliau saat itu ingin pemaparan dan mendapat masukan,” ujar Sarwo Handayani pada Kontan, Minggu (9/3). Disaat yang sama pula, izin untuk kelayakan lingkungan sedang diurus. Kini ijin yang dikeluarkan oleh Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLDH) DKI Jakarta tersebut telah dikantongi.Memang, ijzin kelayakan lingkungan menjadi salah satu syarat yang diajukan Jokowi pada investor yang akan membangun tol tersebut. Selain itu, ada dua syarat lainnya yaitu ruas jalan tol yang dibangun tak hanya diperuntukkan untuk mobil pribadi tapi juga transportasi massal. Lalu, tidak boleh ada pintu keluar masuk yang terlalu banyak karena akan menimbulkan titik kemacetan.Enam ruas jalan tol itu dibangun dalam beberapa tahap. Ada dua ruas jalan tol yang akan dibangun pada tahap pertama yaitu ruas tol Semanan – Sunter dengan jarak 20,23 kilometer. Dilanjutkan dengan tol Sunter – Pulo Gebang dengan jarak 9,44 kilometer. Targetnya pada pertengahan 2014 ini pembangunan tersebut bisa selesai.