Pembaruan sistem tiket elektronik KRL agar terintegrasi dengan moda transportasi lain



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak hari Sabtu (21/7) hingga siang tadi (23/7), sistem tiket elektronik KRL mengalami pembaruan. Akibatnya, penumpang KRL yang biasa menggunakan tiket elektronik untuk sementara tidak bisa menggunakan tiketnya hingga siang tadi.

Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti menjelaskan, pembaruan sistem tiket elektronik dalam rangka memperbaiki kualitas kecepatan sistem dan juga integrasi dengan pembayaran moda transportasi lain.

Sekedar tahu, integrasi itu ditujukan untuk mempermudah sistem pembayaran moda transportasi yang dioperatori oleh pihak lain seperti LRT, MRT, dan Transjakarta. “Jadi nanti untuk semua moda transportasi, pembayarannya integrated. Diharapkan jadi sinergi inter-moda,” jelas Wiwik.


Wiwik mengklaim rata-rata per hari pengguna KRL terus naik dan sudah mencapai 1 juta per hari saat ini.

Sejak Sabtu, penumpang yang menggunakan kartu multitrip (KMT) dan kartu bank tak bisa dilayani karena pembaruan sistem itu. Mengatasi lonjakan penumpang pada pagi hari tadi, KCI menerapkan sistem tarif flat dengan karcis kertas seharga Rp 3.000 untuk semua tujuan KRL.

Adapun jumlah pengguna kartu multitrip disebut Wiwik saat ini sebanyak 1,9 juta. Jumlah itu mengacu pada jumlah kartu multitrip yang sudah tersebar ke masyarakat.

Wiwik mengaku pembaruan sistem memang agak terlambat dari yang seharusnya sudah bisa beroperasi pada Senin pagi ini. Pihaknya pun melalui konferensi pers meminta maaf kepada pengguna KRL yang berakibat terganggunya aktivitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .