JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengakui, hasil pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk kendaraan dinas dinilai tidak memberikan hasil yang signifikan. Sebab hasil penghematannya masih di bawah target semula. "Untuk pembatasan BBM bersubsidi untuk kendaraan pemerintah ini hanya bisa menghemat 1 juta KL. Hasilnya ini tidak signifikan," kata Jero saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (18/2). Menurut Jero, rencana pembatasan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas ini sebelumnya pernah direncanakan bisa mengurangi BBM sebanyak 1,3 juta KL. Ini artinya, pemerintah daerah hingga pemerintah provinsi dinilai belum optimal menjalankan aturan tersebut.
Pembatasan BBM kendaraan dinas tidak signifikan
JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengakui, hasil pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk kendaraan dinas dinilai tidak memberikan hasil yang signifikan. Sebab hasil penghematannya masih di bawah target semula. "Untuk pembatasan BBM bersubsidi untuk kendaraan pemerintah ini hanya bisa menghemat 1 juta KL. Hasilnya ini tidak signifikan," kata Jero saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (18/2). Menurut Jero, rencana pembatasan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas ini sebelumnya pernah direncanakan bisa mengurangi BBM sebanyak 1,3 juta KL. Ini artinya, pemerintah daerah hingga pemerintah provinsi dinilai belum optimal menjalankan aturan tersebut.