Pembatasan Dilonggarkan, Ekonomi dan Pariwisata Bali Bisa Segera Bangkit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Marketing Association (IMA) mendukung pemulihan sektor ekonomi pariwisata di Bali. Suparno Djasmin, President IMA mengatakan, Bali merupakan salah satu sektor pariwisata yang menyumbang devisa mencapai Rp 89 triliun atau sekitar 30% dari sektor pariwisata secara nasional sebelum adanya pandemi Covid-19.

Tercatat, di tahun 2019 ada sebanyak 16 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Sebanyak 37% atau sebanyak 6 juta diantaranya wisatawan mancanegara masuk melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali.

“Kita melihat Bali ini sangat penting bagi pariwisata di Indonesia,” ungkap dia dalam press conference secara virtual, Selasa (15/3).


Baca Juga: Pengusaha Hotel Sambut Kebijakan Bebas Tes PCR dan Karantina di Bali

Sejak pandemi Covid-19, data IMA menunjukkan, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Bali menjadi hanya sebanyak 1 juta wisman di tahun 2021.

Sementara dari okupansi hotel, di tahun 2019 tercatat mencapai 59%. Sementara di tahun 2020 sebanyak 15,6% okupansi hotel.

“Di tahun 2021 okupansi hotel terus menurun menjadi 13,1% akibat dampak Covid-19,” ujarnya.

Tahun ini, tingkat okupansi hotel bakal meningkat. Pelonggaran berbagai kebijakan seperti bebas karantina, kebijakan visa on arrival (VoA) bagi pelaku perjalanan luar negeri yang sudah berlaku pada 7 Maret 2022 dari 23 negara, bebas test Covid-19 dan pembukaan mobilitas masyarakat dari mancanegara, dapat mempercepat pemulihan pariwisata Bali.

Baca Juga: Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Bali Mulai Dibangun Juni 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat