KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen sepeda PT Insena Sena mengeluhkan pembatasan impor komponen sepeda yang diterapkan pemerintah. Pabrikan yang memproduksi merek sepeda Polygon ini mengaku kesulitan dalam memenuhi kebutuhan produksinya akibat aturan tersebut.

“Larangan terbatas yang mempersulit importasi tersebut sangat mengganggu proses produksi,” ujar William Gozali, Direktur PT Insena Sena kepada Kontan.co.id, Rabu (6/11).

Beberapa komponen rakit sepeda yang dibatasi impornya ialah ban dan rantai. Salah satu peraturan yang menjegal impor komponen sepeda ialah Permendag Nomor 77/M-DAG/PER/11/2016 tentang pembatasan impor ban.

Dengan adanya pembatasan impor komponen industri sepeda ini, William mengaku, pihaknya sempat mengalami kekosongan barang di pasar. “Pembatasan tersebut mempersulit. Kami harus melalui proses prosedur yang cukup rumit untuk dapat mengimpor komponen tersebut,” ujarnya.

Sedangkan, produksi pabrikan Polygon saat ini 80% komponen mengandalkan barang impor. Hanya 20% yang dipenuhi dari lokal. Hal ini tak lepas dari ketersediaan komponen sepeda di tingkat lokal yang masih rendah.

Alhasil, Polygon menyiasati pembatasan tersebut dengan menyesuaikan persediaan bahan rakit sepeda. Sehingga, produksi dan suplai sepeda Polygon ke pasar tidak tersendat. William mengatakan, perusahaannya mengimpor komponen dari berbagai negara seperti Taiwan, Jepang, China, hingga Vietnam.

Tahun ini Polygon mengincar pertumbuhan bisnis dikisaran 10%-15% di 2017. “Kami juga bakal mengisi kekosongan pasar yang ditinggal oleh produsen dan importir sepeda lainnya,” sebut William. Polygon mengklaim memiliki pangsa pasar di Indonesia sebesar 20% saat ini. Perusahaan ini sebelumnya dikenal mengutamakan pasar ekspor. Dari catatan KONTAN, proporsi penjualan Polygon tahun ini sebanyak 55% ekspor dan sisanya domestik.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini