KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Kemas Kaleng Indonesia (APKKI) mengeluhkan kebijakan pembatasan penyaluran gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang berimbas pada naiknya biaya produksi. Wakil Ketua Asosiasi Produsen Kemas Kaleng (APKKI), Arief Junaidi mengatakan, saat ini aktivitas produksi berjalan normal tetapi yang jadi masalah adalah cost (biaya) produksi menjadi naik. "Sebelumnya harga yang kami bayarkan adalah US$ 10,03 (per MMBTU)untuk kuota maksimal 60%. Kelebihan dari kuota harus bayar sekitar US$ 14,1 (per MMBTU)," kata Arief kepada KONTAN, Senin (20/5).
Pembatasan Kuota Gas, Pengusaha Kemasan Kaleng Keluhkan Biaya Produksi Naik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Kemas Kaleng Indonesia (APKKI) mengeluhkan kebijakan pembatasan penyaluran gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang berimbas pada naiknya biaya produksi. Wakil Ketua Asosiasi Produsen Kemas Kaleng (APKKI), Arief Junaidi mengatakan, saat ini aktivitas produksi berjalan normal tetapi yang jadi masalah adalah cost (biaya) produksi menjadi naik. "Sebelumnya harga yang kami bayarkan adalah US$ 10,03 (per MMBTU)untuk kuota maksimal 60%. Kelebihan dari kuota harus bayar sekitar US$ 14,1 (per MMBTU)," kata Arief kepada KONTAN, Senin (20/5).