KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan pembatasan operasional truk selama periode Lebaran 2025 mulai berdampak pada distribusi logistik, termasuk bagi J&T Express.

Meski beberapa rute mengalami hambatan, perusahaan memastikan layanan pengiriman tetap berjalan optimal dan sesuai dengan target operasional yang ditetapkan.

"Beberapa rute yang bergantung pada kendaraan berukuran besar terdampak cukup signifikan akibat kebijakan pembatasan ini. Namun, keterlambatan pengiriman secara keseluruhan masih dalam batas yang wajar dan tidak menunjukkan deviasi signifikan," ujar Iwan Senjaya, Key Account Manager J&T Express, kepada Kontan.co.id, Rabu (26/3).

KB Bank Umumkan Perubahan Nama Legal Perusahaan Menjadi PT Bank KB Indonesia Tbk

Baca Juga: Prospek Bisnis Logistik 2025 Cerah, Intip Jurus J&T Express pada Tahun ini

Salah satu jalur yang paling terpengaruh adalah rute darat menuju Sumatera, terutama karena pembatasan di pelabuhan dan akses jalan tertentu.

Untuk mengatasi kendala ini, J&T Express telah menyiapkan skema alternatif guna meminimalkan keterlambatan pengiriman.

Terkait biaya operasional, Iwan menyebutkan bahwa dampaknya masih dalam batas yang dapat dikelola.

"Lonjakan biaya operasional tetap terkendali, sehingga efisiensi bisnis tidak terganggu secara signifikan," tambahnya.

Meski ada potensi gangguan, J&T Express memastikan layanan tetap berjalan dengan baik berkat sistem operasional yang fleksibel dan komunikasi intensif dengan berbagai platform logistik.

Baca Juga: Volume Pengiriman Paket J&T Express Tumbuh 32,5% di Kuartal IV-2024

"Kami telah mengatur mekanisme operasional agar dapat beradaptasi secara efektif dengan kondisi ini. Koordinasi yang baik dengan mitra logistik memastikan layanan tetap optimal dan kepuasan pelanggan tetap terjaga," ujar Iwan.

Dengan strategi mitigasi yang diterapkan, J&T Express optimistis dapat menjaga kelancaran pengiriman selama periode mudik Lebaran, meskipun terdapat pembatasan operasional truk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News