Pembatasan perjalanan ke China membuat harga minyak mentah terus tersungkur



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah terus melemah. Mengutip Bloomberg, Selasa (28/1) pukul 11.30 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Maret 2020 di New York Mercantile Exchange turun 0,53% menjadi US$ 52,86 per barel. Ini adalah posisi terendah sejak Oktober 2019 lalu.

Serupa, minyak jenis Brent kontrak pengiriman April 2020 di ICE Futures yang juga turut ambles 0,66% ke level US$ 58,21 per barel

Penyebaran virus corona yang sudah mencapai Eropa menimbulkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak global.


Baca Juga: Minyak jatuh untuk hari keenam gara-gara virus corona

Sejumlah negara pun sudah mengeluarkan travel advisories ataupun pembatasan perjalanan ke China yang diprediksi bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi dari Negeri Tirai Bambu. 

Selain itu, berkurangnya jumlah penerbangan dari dan menuju China juga bakal mengurangi permintaan minyak mentah dan produk turunannya. Padahal di saat yang sama, sedang terjadi banjir pasokan.

"Potensi jangka pendek dari penutupan perjalanan akan menjadi risiko bagi ekonomi," kata Ian Bremmer, President Eurasia Group seperti dikutip Reuters.

Barclays pun sudah mengatakan bahwa harga minyak bisa turun US$ 2 per barel dari perkiraan awal. Di mana prediksi awal rata-rata harga minyak Brent bisa di US$ 62 per barel dan WTI di US$ 57 per barel sepanjang 2020 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari