JAKARTA. Konsumen di Indonesia kini mulai menggantungkan kebutuhannya pada pembayaran elektronik. Buktinya, sebuah survei menunjukkan, 57% transaksi konsumen tiap bulannya dilakukan menggunakan kartu debit, dan 43% menggunakan kartu kredit. Alasan utama transaksi elektronik tersebut adalah upaya untuk mengontrol penggunaan uang. Menurut survei Visa bertajuk Global Payments Tracker 2012 (GPT 2012), terungkap, lebih dari 25% konsumen memiliki kartu debit dan 2% konsumen memiliki kartu kredit. "Meskipun kepemilikan kartu di Indonesia masih rendah, karena masyarakat masih cenderung bergantung pada uang tunai, konsumen kini telah mulai memilih kartu debit sebagai alat pembayaran," kata Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, di Jakarta, Minggu (3/3).
Pembayaran elektronik makin diminati
JAKARTA. Konsumen di Indonesia kini mulai menggantungkan kebutuhannya pada pembayaran elektronik. Buktinya, sebuah survei menunjukkan, 57% transaksi konsumen tiap bulannya dilakukan menggunakan kartu debit, dan 43% menggunakan kartu kredit. Alasan utama transaksi elektronik tersebut adalah upaya untuk mengontrol penggunaan uang. Menurut survei Visa bertajuk Global Payments Tracker 2012 (GPT 2012), terungkap, lebih dari 25% konsumen memiliki kartu debit dan 2% konsumen memiliki kartu kredit. "Meskipun kepemilikan kartu di Indonesia masih rendah, karena masyarakat masih cenderung bergantung pada uang tunai, konsumen kini telah mulai memilih kartu debit sebagai alat pembayaran," kata Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, di Jakarta, Minggu (3/3).