Pembayaran Klaim Kesehatan Asuransi Jiwa Naik 38,6% pada Kuartal I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembayaran klaim kesehatan industri asuransi jiwa di Tanah Air tampak kencang dilakukan. Hal itu tersebut terlihat dari kinerja pembayaran klaim yang meningkat di tiga bulan pertama atau kuartal I 2023.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat klaim kesehatan menjadi salah satu klaim yang meningkat signifikan di kuartal I 2023. Secara keseluruhan peningkatannya mencapai 38,6% dengan total nilai Rp 4,6 triliun, dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 3,32 triliun.

Ketua Bidang Kanal Distribusi dan Inklusi Tenaga Pemasar AAJI, Elin Waty merinci meningkatnya klaim kesehatan tersebut ditopang oleh beberapa komponen di dalamnya. Pertama, klaim kesehatan perorangan menjadi salah satu komponen yang peningkatannya sangat tinggi.


Di mana, kata Elin, naik sebesar 42,7% year on year (YoY) menjadi Rp 2,9 triliun di kuartal I 2023, dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 2,03 triliun.

Baca Juga: Catatkan Kinerja Positif, Zurich Syariah Tumbuh 43% Sepanjang 2022

“Sementara itu, klaim kesehatan asuransi kumpulan peningkatannya juga cukup signifikan 32% menjadi Rp 1,7 triliun, jika dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 1,28 triliun,” katanya.

Elin mengungkapkan, peningkatan klaim kesehatan ini merupakan dampak dari inflasi medis yang cukup tinggi.

“Oleh karena itu kami berpesan kepada seluruh pemegang polis untuk secara berkala melakukan review atas perlindungan yang dimilikinya agar tetap sesuai dengan kebutuhan,” ungkapnya.

Direktur Keuangan PT BNI Life Insurance, Eben Eser Nainggolan menyampaikan, pihaknya mencatat realisasi klaim asuransi kesehatan di kuartal I 2023 cukup menggembirakan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Realisasi klaim asuransi kesehatan BNI Life di kuartal I 2023 sebesar Rp 97,8 miliar, di mana mengalami kenaikan sebesar 18% dari periode yang sama tahun lalu,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/5).

Eben mengungkapkan bahwa penopang kenaikan klaim kesehatan tersebut datang dari naiknya klaim asuransi kumpulan. Sayangnya, Eben tak menyebutkan berapa besaran klaim asuransi kumpulan tersebut.

“Kenaikan klaim kesehatan terjadi karena adanya kenaikan dari klaim kesehatan asuransi kumpulan dimana saat ini kondisi masyarakat yang sudah lebih bebas untuk beraktivitas termasuk dalam berobat ke RS dibanding pada saat kondisi covid 3 tahun terakhir,” ungkapnya.

Baca Juga: Asuransi Parametrik Indeks Cuaca Zurich Syariah Lindungi 1.500 Petani Kopi di Aceh

Dari perolehan positif klaim asuransi kesehatan tersebut, Eben juga membidik pertumbuhan yang tampak optimis hingga akhir tahun 2023 ini.

“Kami memproyeksikan klaim asuransi kesehatan hingga akhir tahun mencapai sekitar Rp 440 miliar,” katanya.

Eben menambahkan, untuk menggapai target tersebut pihaknya juga telah menyiapkan beberapa strategi yang akan dilancarkan.

“Strategi kami adalah menekan peningkatan rasio klaim kesehatan terhadap premi dengan meningkatkan proses underwriting atau seleksi risiko untuk asuransi kesehatan kumpulan dan melakukan monitoring klaim,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi