KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng terkendala pembebasan lahan. Hingga awal Juli 2018, progres pengadaan lahan untuk jalan tol sepanjang 14,19 kilometer (km) ini baru mencapai 44,42%. PT Jasamarga Kunciran-Cengkareng (JKC) sebagai pengelola jalan jol yang merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 ini berharap, Pemerintah Kota Tangerang memberikan dukungan guna mempercepat pembebasan lahan agar proyek jaan tol ini bisa kelar sesuai jadwal. Menurut Direktur Utama JKC Edwin Cahyadi, total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol Kunciran-Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta/Soetta) mencapai 122 hektare (ha) dengan menggunakan dana pemerintah. Dia mengaku, JKC menemui berbagai tantangan di lapangan terkait pengadaan tanah.
Misal kesepakatan harga tanah dengan warga masih menunggu hasil keputusan pengadilan, tumpang tindih kepemilikan tanah, tanah fasos/fasum yang belum diserahterimakan. Lalu penentuan lokasi puskesmas pengganti, perlu pengukuran ulang peta bidang dan daftar nominatif pemilik (DNP) dan terhambatnya eksekusi tanah milik pemerintah yang masih ditempati warga. "Tantangan-tantangan ini berdampak terhadap waktu pengerjaan konstruksi karena lahan hasil pembebasan lokasinya menyebar di sejumlah titik dari empat seksi sepanjang Jalan Tol Kunciran-Cengkareng, sehingga akses masuk alat berat ke lokasi sangat terbatas." kata Edwin, Kamis (12/7). JKC aktif berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang sebagai pelaksana pengadaan tanah dan pejabat pembuat komitmen (PPK) sebagai instansi yang memerlukan tanah, untuk segera menyelesaikan pelaksanaan pembebasan tanah tol Kunciran-Cengkareng. "Kami berharap pelaksanaan pengadaan tanah dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat ini, karena target penyelesaian konstruksi pada bulan Februari 2019, sedangkan masih banyak lokasi pekerjaan struktur yang belum bebas", kata Edwin.