KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo atau Jogja-Solo ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal III-2024. Proses pembebasan lahan untuk seksi I yang membentang dari Surakarta hingga Purwomartani kini telah mencapai 45%.

Direktur Utama PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) Adrian Priohutomo mengatakan, dari 7.800 bidang yang akan dibebaskan, hingga kini sudah 3.300 lahan dibebaskan. Alhasil, progres pembebasan lahan atas bidang hingga saat ini 45% untuk tahap 1.

"Target penyelesaian, tahap I ini target kuartal I-2024 selesai konstruksi, kemudian uji laik kuartal II-2024 dan kuartal III -2024 operasi," jelas Adrian dalam Penyerahan Uang Ganti Rugi Proyek Tol Jogja-Solo di Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (25/8).

Baca Juga: Aset Negara Capai Rp 11.400 Triliun, Pemerintah Dorong Inovasi Pengelolaannya

Adapun progres pengerjaannya dibagi menjadi dua segmen, untuk segmen 1.1 mencapai 40,2%, sedangkan program fisik secara total 20% dari total keseluruhan sejauh 96,5 kilometer.

Adrian mengatakan, untuk proses pembebasan lahan di seksi I ditargetkan rampung akhir tahun ini. Kemudian untuk seksi II pembebasan lahannya ditargetkan selesai pada 2025.

Untuk pembebasan lahan proyek masuk dalam proyek strategi nasional (PSN) ini menggunakan alokasi dana dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi mengatakan, untuk realisasi ganti rugi kepada warga yang terdampak tahun ini dari Januari-Agustus telah mencapai Rp 1,6 triliun. Kemudian sepanjang 2020-2022 total uang ganti rugi (UGR) yang telah disalurkan sebesar Rp 3,4 triliun.

Kemudian pada 24-25 Agustus telah diberikan uang ganti rugi kepada warga terdampak tol Jogja-Solo di Kalurahan Purwomartani, Kalasan, sekitar Rp 160,6 miliar.

"Kemarin Rp 70,6 miliar. Hari ini 70 bidang Rp 90 miliar," kata Basuki.

Baca Juga: Realisasi Pembebasan Lahan Tol Yogyakarta-Solo Capai Rp3,40 Triliun

Hingga Agustus 2022, LMAN telah mendanai 104 PSN dengan nilai mencapai Rp97,36 triliun. Sektor jalan tol menjadi sektor infrastruktur dengan penyerapan pendanaan tanah tertinggi yang mencapai Rp82,97 triliun atau 85,2% dari total portofolio pendanaan tanah LMAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi