KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana melaksanakan sekolah tatap muka. Joko Widodo melihat pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas yang akan dilakukan berbeda dengan sekolah tatap muka biasa. Rencananya, dalam satu ruang kelas hanya diisi 25%, maksimal pembelajaran dua jam dan satu minggu hanya dua kali. Kebijakan ini ditanggapi oleh salah satu ibu rumah tangga, Rahayu Andini, yang juga aktif bekerja sebagai Marketing Communication di PT Radio Candrika Widya Swara. Dirinya mengatakan mengikuti isu terkait pembelajaran tatap muka yang sedang direncanakan pemerintah. “Menurut saya, koordinasi dan kondisinya belum pas. Apakah simulasinya sudah dilaksanakan dengan benar dan dievaluasi? Karena untuk standar protokol kesehatan, baik sekolah daring atau luring, orangtua akan tetap konsisten untuk menjaga anaknya,” terang Rahayu kepada Kontan.co.id, Rabu (16/6).
Pembelajaran tatap muka di sekolah, amankah?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana melaksanakan sekolah tatap muka. Joko Widodo melihat pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas yang akan dilakukan berbeda dengan sekolah tatap muka biasa. Rencananya, dalam satu ruang kelas hanya diisi 25%, maksimal pembelajaran dua jam dan satu minggu hanya dua kali. Kebijakan ini ditanggapi oleh salah satu ibu rumah tangga, Rahayu Andini, yang juga aktif bekerja sebagai Marketing Communication di PT Radio Candrika Widya Swara. Dirinya mengatakan mengikuti isu terkait pembelajaran tatap muka yang sedang direncanakan pemerintah. “Menurut saya, koordinasi dan kondisinya belum pas. Apakah simulasinya sudah dilaksanakan dengan benar dan dievaluasi? Karena untuk standar protokol kesehatan, baik sekolah daring atau luring, orangtua akan tetap konsisten untuk menjaga anaknya,” terang Rahayu kepada Kontan.co.id, Rabu (16/6).