Pembeli gas Masela ditentukan dalam tiga bulan



JAKARTA. Pemerintah saat ini tengah menanti Inpex Corporation dan Shell Indonesia untuk menyelesaikan Pre Front End Engineering Desing (Pre-FEED). Di sisi lain, pemerintah juga tengah membantu Inpex-Shell untuk mencari pembeli gas dari blok Masela.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Archandra Tahar bilang, pemerintah menargetkan dalam tiga bulan ke depan sudah ada pembeli gas untuk blok Masela. Pemerintah akan mengutamakan pembeli gas dari dalam negeri.

"Nanti kami utamakan yang dalam negeri dulu,ada enggak yang berminat," tutur Archandra ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Minggu (30/7).


Archandra juga bilang pemerintah ingin agar gas dari Masela bisa diproses hingga hilir. Sehingga hasil produksi blok Masela tidak hanya dalam bentuk LNG tetapi juga bisa langsung digunakan untuk petrokimia dan produksi pupuk.

"Gas ini tidak hanya sampai LNG, tapi juga untuk petrochemical, atau pupuk. semakin panjang kan semakin bagus," imbuhnya.

Arcandra pun mengaku sejauh ini sudah ada beberapa calon pembeli gas Masela baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Salah satu calon pembeli gas dari blok Masela adalah PT PLN (Persero). Sebelumnya, PLN telah menyatakan keinginannya untuk membeli gas dari blok Masela sebesar 60 mmscfd yang akan digunakan untuk melistrikkan industri yang terbangun di sekitar blok Masela.

Selain PLN, Kementerian Perindustrian juga menyebut Pupuk Indonesia, Kaltim Methanol Industri/Sojitz, dan Elsoro Multi Pratama sebagai pihak yang berminat membeli gas dari blok Masela. Namun hingga saat ini belum ada perjanjian jual beli gas yang ditandatangani karena belum adanya kesepakatan terkait harga gas blok Masela.

"Sudah ada beberapa, tapi mungkin salah satu kendala adalah harga gasnya. Ini kami sedang lihat bagaimana bagusnya harga gasnya," tutur Archandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie