JAKARTA. Pemerintah akan merilis daftar hitam alias black list pelanggar kontrak karet. Daftar hitam itu akan berisi daftar pengusaha dan pembeli karet yang membatalkan kontrak perdagangan karet di saat harga bergejolak. Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), black list itu merupakan hasil kesepakatan resmi International Tripartite Rubber Council (ITRC) dan akan segera berlaku. ITRC berisikan tiga produsen utama karet yakni Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Kebijakan itu merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi kejatuhan kembali harga karet karena permainan kotor para pembeli karet. ITRC menduga, harga karet yang melemah belakangan ini juga akibat maraknya pembatalan kontrak oleh pembeli dari China. Tentu saja, pembatalan itu semakin merusak harga karena China merupakan importir karet terbesar di dunia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor karet dan produk karet ke China sepanjang Januari-September 2011 US$ 1,59 juta, atau 14,14% dari total ekspor komoditas itu.
Pembeli karet mentah nakal bakal masuk daftar hitam
JAKARTA. Pemerintah akan merilis daftar hitam alias black list pelanggar kontrak karet. Daftar hitam itu akan berisi daftar pengusaha dan pembeli karet yang membatalkan kontrak perdagangan karet di saat harga bergejolak. Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), black list itu merupakan hasil kesepakatan resmi International Tripartite Rubber Council (ITRC) dan akan segera berlaku. ITRC berisikan tiga produsen utama karet yakni Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Kebijakan itu merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi kejatuhan kembali harga karet karena permainan kotor para pembeli karet. ITRC menduga, harga karet yang melemah belakangan ini juga akibat maraknya pembatalan kontrak oleh pembeli dari China. Tentu saja, pembatalan itu semakin merusak harga karena China merupakan importir karet terbesar di dunia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor karet dan produk karet ke China sepanjang Januari-September 2011 US$ 1,59 juta, atau 14,14% dari total ekspor komoditas itu.