Pembeli mobil kini lebih pintar dan kritis



JAKARTA. Penelitian terbaru Google dan Taylor Nelson Sofres (tnS) menunjukkan, perangkat telepon pintar alias smartphone berperan penting dalam menentukan keputusan pembelian mobil di Indonesia.

Membeli mobil bukanlah sesuatu yang remeh dan mudah. Sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk menentukan pilihan. Bahkan, 72% pembeli mobil di Indonesia memerlukan setidaknya waktu selama dua bulan untuk memilih merek mobil yang tepat.

Amalia Fahmi, Industry Head Google Indonesia, mengatakan dalam risetnya, 49% responden dari survei menjelaskan tidak merasa keberatan bila membeli mobil secara online, jika diberi pilihan semacam itu. "Konsumen saat ini juga banyak riset dari online sebelum datang ke diler untuk membeli," kata Amalia, Selasa (11/4).


Menanggapi hal itu, Dimas Ibrahim Aska, Head of Media Relation Toyota Astra Motor, menjelaskan, masyarakat di Indonesia sudah mulai melek terhadap internet dalam membeli mobil. Alhasil, sebelum mengeluarkan produk, Toyota melakukan riset perilaku konsumen secara online agar sesuai selera masyarakat. "Saat ini market terkotak-kotak dan menjadi lebih spesifik. Dulu kami riset sekali setahun. Sekarang jadi lebih banyak," kata Dimas.

Menurutnya konsumen generasi muda juga lebih banyak membanding-bandingkan merek mobil terbaik versi membaca dan melihat di internet.

Bahkan bila kompetitor mengeluarkan produk baru bisa memicu calon pembeli mencari mobil tipe sama di Toyota. Alhasil, jumlah pencarian di Google untuk tipe sama akan meningkat. "Uniknya, meski mobil Toyota banyak varian, mobil Avanza misalnya tetap banyak dicari," kata Dimas.

Selain itu, karena konsumen mulai banyak mencari di internet, hal itu menjadi peluang bagi produsen menggencarkan promosi via online. Sehingga jalur iklan promosi via online mulai bertumbuh. "Kami juga banyak melakukan promosi lewat online untuk menangkap perilaku konsumen itu," kata Dimas.

Sementara itu, Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Motor Indonesia, mengatakan saat ini memang pembeli online masih kecil. Hanya saja, Ia mengakui bahwa dari segi kemampuan pengetahuan konsumen Indonesia sangat informatif berkat bantuan online.

"Bahkan tim sales kami sempat kewalahan karena ada konsumen yang lebih tahu," ujar Mukiat, saat dihubungi KONTAN (12/4).

Mukiat merasa tidak kaget jika dalam beberapa tahun ke depan orang akan menuju membeli mobil via online. Memang saat ini konsumen masih lebih mau mencoba melihat dan mencoba langsung mobil yang mereka incar. "Oleh karena itu kami juga mulai gencar mempromosikan via online karena konsumen sekarang, khususnya anak muda sangat perhatian dengan online," tutur Mukiat.

Era online memicu para produsen mobil tak sekadar jualan. Mereka juga rajin mengedukasi produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini