Pembelian Everton oleh Friedkin Group: Apa yang Terjadi dan Implikasinya?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Everton, salah satu klub sepak bola tertua dan paling bersejarah di Inggris, tengah menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian terkait kepemilikan klub.

Diskusi lanjutan mengenai akuisisi oleh Friedkin Group telah menambah dinamika baru dalam perjalanan klub yang saat ini terpuruk di dasar klasemen Liga Inggris. 

Latar Belakang Akuisisi Everton

Setelah menjalani lima pertandingan awal Liga Inggris musim ini, Everton saat ini berada di posisi terbawah bersama beberapa tim lainnya. Klub ini telah menjadi subjek berbagai spekulasi terkait masa depannya, terutama setelah pembicaraan antara pemilik mayoritas, Farhad Moshiri, dan beberapa calon pembeli potensial mengalami pasang surut.


Friedkin Group, yang dipimpin oleh Dan Friedkin, menjadi salah satu kandidat terdepan dalam upaya mengakuisisi mayoritas saham Everton. Friedkin, yang juga memiliki klub sepak bola Italia AS Roma, sebelumnya telah mencapai kesepakatan prinsip untuk membeli 94% saham Moshiri pada Juni lalu. Namun, pembicaraan tersebut sempat terhenti pada bulan berikutnya.

Baca Juga: Pemain Manchester City Menuduh Arsenal Menggunakan Ilmu Hitam

Penundaan dan Tantangan dalam Akuisisi

Upaya Friedkin untuk mengambil alih Everton tidaklah mulus. Meskipun kesepakatan awal telah tercapai, berbagai masalah hukum yang melibatkan 777 Partners, salah satu pihak lain yang tertarik membeli Everton, mempengaruhi kelangsungan negosiasi.

Sebelumnya, 777 Partners gagal menyelesaikan kesepakatan untuk mengakuisisi Everton, yang membuka kembali jalan bagi Friedkin untuk melanjutkan negosiasi.

Meskipun ada laporan yang menyatakan bahwa masalah hukum yang dihadapi oleh 777 Partners di AS menjadi penghalang utama dalam proses ini, beberapa pihak yang terlibat membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa situasi hukum telah diketahui publik jauh sebelum upaya akuisisi.

Status Terbaru Negosiasi

Sumber-sumber terpercaya menyebutkan bahwa kesepakatan antara Friedkin Group dan Everton kini semakin mendekati finalisasi, meskipun hingga saat ini belum ada pengumuman resmi dari kedua belah pihak. Friedkin Group, yang telah menyuntikkan dana sebesar £200 juta ke klub, berpotensi mengonversi investasi tersebut menjadi ekuitas sebagai bagian dari akuisisi.

Namun, hingga saat ini baik Friedkin Group, Moshiri, maupun Everton menolak memberikan komentar resmi terkait status terbaru negosiasi tersebut.

Baca Juga: Ini Sosok Pelatih Timnas Australia yang Baru, Gantikan Graham Arnold

Dampak Potensial Bagi Everton

Jika akuisisi ini berhasil diselesaikan, akan ada beberapa dampak signifikan bagi Everton, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Berikut beberapa implikasi yang dapat timbul dari akuisisi oleh Friedkin Group:

1. Stabilitas Finansial

Salah satu isu utama yang dihadapi Everton dalam beberapa tahun terakhir adalah kestabilan finansial. Dengan masuknya Friedkin Group, yang dipimpin oleh Dan Friedkin yang memiliki kekayaan bersih diperkirakan mencapai £5,7 miliar, ada harapan bahwa kondisi keuangan klub akan diperbaiki. Injeksi dana baru ini dapat membantu mengurangi beban utang klub dan memberikan modal untuk pengembangan infrastruktur serta perbaikan performa tim.

2. Multi-Klub Model

Friedkin Group juga dikenal dengan model multi-klubnya, di mana mereka memiliki klub-klub di berbagai liga top dunia, termasuk AS Roma di Serie A Italia. Dengan akuisisi Everton, ada kemungkinan bahwa mereka akan menerapkan model serupa di Inggris.

Model ini memungkinkan kolaborasi antara klub-klub yang dimiliki untuk saling mendukung, baik dalam hal pengembangan pemain, strategi transfer, maupun aspek komersial lainnya.

Baca Juga: Manchester City Bakal Dicoret dari Liga Premier Inggris?

Namun, model ini juga menimbulkan tantangan tersendiri, terutama terkait regulasi yang mengatur kepemilikan klub di berbagai liga. Premier League memiliki aturan ketat yang melarang satu individu memiliki lebih dari satu klub yang berkompetisi di liga yang sama.

Bagaimana dengan John Textor?

John Textor, pemilik Crystal Palace, adalah salah satu kandidat lain yang sebelumnya dikabarkan hampir mencapai kesepakatan untuk membeli Everton. Textor, yang memiliki 45% saham di Crystal Palace, menyatakan bahwa dia telah diberi periode eksklusivitas yang terbatas pada Agustus lalu untuk menyelesaikan akuisisi Everton.

Meskipun begitu, kesepakatan tersebut rumit oleh kepemilikan sahamnya di Crystal Palace, mengingat aturan Premier League yang melarang kepemilikan ganda di lebih dari satu klub.

Dalam wawancara terbarunya dengan Sky Sports, Textor menyebut bahwa ia tetap berkomitmen untuk membeli Everton, namun mengakui bahwa ada risiko pihak lain, seperti Friedkin Group, dapat datang dengan penawaran yang lebih baik dan mengunggulinya dalam negosiasi.

Editor: Handoyo .