Pembelian LPG Subsidi Dibatasi, Begini Cara Mengatur Keuangan Keluarga yang Sehat



KONTAN.CO.ID - Pemerintah berencana mengubah skema penyaluran elpiji bersubsidi atau LPG 3 kilogram kepada masyarakat, yakni berdasarkan verifikasi data pribadi atau KTP. 

Nantinya, konsumen perlu menyebutkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) saat membeli LPG bersubsidi. Konsumen yang terdaftar dalam data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) bisa langsung bertransaksi.

Sementara konsumen yang belum tercatat dapat mengisi data pada MAP Lite dengan bantuan pangkalan.


Baca Juga: Penjualan LPG 3 Kg ke Depan Tak Lagi Lewat Pengecer, Ini Persiapan Pertamina

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun telah melakukan uji coba penggunaan sistem merchant apps lite di subpenyalur satu kecamatan di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Batam, Semarang, dan Mataram. 

Untuk itu, masyarakat juga perlu bijak memanfaatkan penggunaan LPG 3 kilogram bersubsidi tersebut. Meski membeli barang kebutuhan sehari-hari dengan harga subsidi dari pemerintah menguntungkan, jangan lupa untuk tetap mengatur keuangan rumah tangga dengan tepat. 

Baca Juga: Begini Penjelasan ESDM Soal Tahapan Transformasi Subsidi LPG 3 Kg Tepat Sasaran

Cara mengatur keuangan keluarga yang sehat 

Dirangkum dari keterangan resmi Lifepal, berikut adalah cara mengatur keuangan keluarga yang sehat dari Co-Founder sekaligus CMO Lifepal.co.id, Benny Fajarai:

1. Buat persentase pengeluaran

Sebelum penghasilan atau gaji bulanan diterima, terlebih dahulu buat daftar pengeluaran sebulan, terutama pembayaran wajib yang perlu dilakukan. 

Dengan membuat list pengeluaran, Anda akan memiliki panduan anggaran keuangan bulan ini. Anda bisa mengatur penghasilan dengan membagi-bagi secara persentase. 

Hal itu bermanfaat untuk memastikan setiap porsi tidak berlebihan atau mengurangi pos pengeluaran lain. Misalnya, 50% untuk biaya hidup, 20% untuk cicilan, 10% untuk dana darurat, 10% untuk asuransi, 5% untuk investasi, dan 5% untuk gaya hidup.

Baca Juga: Subsidi dan Kompensasi Energi di Tahun 2022 Malah Bengkak

2. Bayar kewajiban di depan begitu pun tabungan, asuransi

Setelah pendapatan masuk ke rekening, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membayar seluruh kewajiban mulai dari cicilan rumah, kendaraan, listrik, tagihan internet, air, kartu kredit, pinjaman dan pembayaran lain.

Setelah semua kewajiban-kewajiban itu dibayarkan, Anda harus menempatkan uang di tabungan. Selanjutnya, Anda perlu menyisihkan pengeluaran penting sebulan dan membayar premi asuransi. 

Anda yang belum membeli proteksi jiwa dan ingin memilikinya bisa mengetahui produk tersebut di website asli.

Baca Juga: Kuota BBM Subsidi Ditambah, Pengembangan Kendaraan Listrik Dinilai Kian Lamban

3. Pisahkan dana darurat, tabungan, dan investasi 

Dana darurat, tabungan dan investasi adalah tiga hal yang berbeda. Dana darurat hanya dipakai untuk hal-hal yang sifatnya tidak terduga dan tidak bisa tercover dalam tabungan. 

Sementara investasi adalah langkah yang Anda lakukan untuk menumbuhkan aset yang dimiliki dengan menginvestasikannya ke dalam instrumen investasi. Jadi, pisahkanlah pos keuangan untuk dana darurat, tabungan, dan investasi.

Selain itu, jika Anda sudah berinvestasi, maka selalu gunakan uang dingin. Uang dingin adalah uang yang tidak digunakan dalam waktu dekat dan bukan ditujukan untuk kepentingan penting atau berasal dari pinjaman. 

Baca Juga: Subsidi LPG 3 Kg Membengkak, Pemerintah Harus Kian Serius Menuju Subsidi Tertutup

4. Atur pemakaian kartu kredit atau paylater 

Bila Anda atau pasangan memiliki kartu kredit atau fasilitas pay later, maka harus mengetahui betul pemakaiannya. 

Harus diingat bahwa kartu kredit atau paylater bukanlah tambahan penghasilan, melainkan sebuah pinjaman yang harus dilunasi begitu digunakan. Karena itu, harus segera membayar secara rutin setiap kali menggunakan fasilitas tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News