JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih menunggu kepastian izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk mengimplementasikan rencana pembelian satelit.Menurut Sarwono Sudarto, Direktur Operasional BRI, BRI saat ini sudah menjalin kerjasama dengan 8 provider untuk teknologi komunikasi yang menghubungkan hampir 10 ribu kantor cabang BRI di seluruh Indonesia dalam sebuah jaringan. "Providernya apa saja, banyak. Saya lupa," kata Sarwono di Jakarta, Senin, (3/3).Sarwono menolak membeberkan rencana pengembangan layanan bisnis yang akan dikembangkan jika pembelian satelit berhasil dilakukan BRI. Sarwono juga enggan mengkonfirmasi soal rencana pembelian satelit Indosat oleh BRI. "Saya belum dengar apa-apa terkait Indosat. Nanti saja kalau izin sudah keluar," ujar Sarwono.Sarwono membantah alasan BRI getol membeli satelit disebabkan pelayanan jaringan dari provider yang ada sering bermasalah. "Alasannya ya demi peningkatan layanan saja," imbuh Sarwono.Terkait layanan keuangan digital (LKD), Sarwono menegaskan infrastruktur BRI sudah sangat siap dan tak tergantung realisasi pembelian satelit. Sebab pilot project BRI di Gombong, Jawa Tengah, dan Banyuwangi, Jawa Timur, telah berhasil dengan baik. "Dengan jaringan sudah mencapai 10 kantor, kami sudah menjangkau seluruh kabupaten yang ada di Indonesia. Jadi brancheless banking bukan ditujukan untuk daerah yang tak terjangkau layanan kantor cabang BRI. Sebab jangkauan kantor cabang kami sudah menjangkau semua," pungkas Sarwono.BRI sendiri dikabarkan telah melakukan pendekatan dengan Indosat untuk membeli satelit. Namun ketika dikonfirmasi, pihak Indosat membantah. "Kami belum mulai bertemu dengan BRI. Kabar itu masih wacana dari pihak eksternal saja," kelit Alexander Rusli, Presiden Direktur Indosat dalam pesan singkat pada KONTAN, Selasa, (4/3).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pembelian satelit BRI tertahan izin Kemkominfo
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih menunggu kepastian izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk mengimplementasikan rencana pembelian satelit.Menurut Sarwono Sudarto, Direktur Operasional BRI, BRI saat ini sudah menjalin kerjasama dengan 8 provider untuk teknologi komunikasi yang menghubungkan hampir 10 ribu kantor cabang BRI di seluruh Indonesia dalam sebuah jaringan. "Providernya apa saja, banyak. Saya lupa," kata Sarwono di Jakarta, Senin, (3/3).Sarwono menolak membeberkan rencana pengembangan layanan bisnis yang akan dikembangkan jika pembelian satelit berhasil dilakukan BRI. Sarwono juga enggan mengkonfirmasi soal rencana pembelian satelit Indosat oleh BRI. "Saya belum dengar apa-apa terkait Indosat. Nanti saja kalau izin sudah keluar," ujar Sarwono.Sarwono membantah alasan BRI getol membeli satelit disebabkan pelayanan jaringan dari provider yang ada sering bermasalah. "Alasannya ya demi peningkatan layanan saja," imbuh Sarwono.Terkait layanan keuangan digital (LKD), Sarwono menegaskan infrastruktur BRI sudah sangat siap dan tak tergantung realisasi pembelian satelit. Sebab pilot project BRI di Gombong, Jawa Tengah, dan Banyuwangi, Jawa Timur, telah berhasil dengan baik. "Dengan jaringan sudah mencapai 10 kantor, kami sudah menjangkau seluruh kabupaten yang ada di Indonesia. Jadi brancheless banking bukan ditujukan untuk daerah yang tak terjangkau layanan kantor cabang BRI. Sebab jangkauan kantor cabang kami sudah menjangkau semua," pungkas Sarwono.BRI sendiri dikabarkan telah melakukan pendekatan dengan Indosat untuk membeli satelit. Namun ketika dikonfirmasi, pihak Indosat membantah. "Kami belum mulai bertemu dengan BRI. Kabar itu masih wacana dari pihak eksternal saja," kelit Alexander Rusli, Presiden Direktur Indosat dalam pesan singkat pada KONTAN, Selasa, (4/3).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News