Pembentukan holding BUMN farmasi rampung tahun ini



JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN) menyatakan pembentukan induk atau holding BUMN Farmasi akan rampung tahun ini. Deputi Kementerian BUMN Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Dwijanti Cahyaningsih mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyamaan persepsi mengenai holding dengan Kementerian Kesehatan. Menurut Dwijanti, proses ini merupakan progress terakhir dari rencana holding BUMN Farmasi, setelah sebelumnya melakukan berbagai kajian mengenai rencana ini. Rancangan pembentukan holding BUMN Farmasi saat ini sedang dikaji oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), agar tidak adanya peraturan kesehatan yang dilanggar. Persamaan persepsi dengan Kementerian Kesehatan dilakukan karena kementerian yang dipimpin oleh Nafsiah Mboi itu memiliki road map soal farmasi. "Termasuk juga pembahasan dan persamaan persepsi terkait BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) nantinya. Ini yang sedang dibahas, apalagi terkait dengan farmasi," kata Dwijanti di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/6). Dwijanti menambahkan, selain melakukan kajian dengan Kementerian Kesehatan, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan. Koordinasi ini dilakukan terkait dengan peraturan pemerintah (PP) tentang holding BUMN Farmasi ini. "Koordimasi dengan Kemenkeu lebih kepada pengalihan saham yang turut merubah sistem modal terkait badan usaha milik negara," ujar Dwijanti. Catatan saja, pemerintah berencana membetuk holding BUMN Farmasi, di mana dalam satu holding tersebut terdapat dua perusahaan farmasi plat merak yaitu PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk. Sebelumnya, pemerintah sudah membentuk tim gabungan yang terdiri dari Kementerian BUMN, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk guna menyusun masterplan holding BUMN farmasi ke depannya. Adapun keputusan tim gabungan tersebut adalah mengurangi jenis produk di antara kedua BUMN farmasi, menata distribusi obat, mengurangi jenis produksi sehingga kapasitas diharapkan akan meningkat, serta mengurangi pembuatan obat yang serupa baik di Kimia Farma maupun Indofarma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan