JAKARTA. Pembentukan holding migas molor tahun depan. Padahal, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pembentukan itu beres akhir tahun 2016 ini. Alotnya pembentukan itu konon salah satunya karena Presiden Joko Widodo tidak menyetujui reorganisasi di tubuh PT Pertamina, yang kini memiliki jabatan Wakil Direktur dan Direktur Mega Proyek. Bahkan Budi G Sadikin, mantan Direktur Utama Bank Mandiri rumornya akan menempati jabatan Direktur Utama holding migas. Sembari menunggu itu, Budi akan menjadi Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (PGN). Rini Soemarno, Menteri Negara BUMN, membantah rumor tersebut. Tertundanya realisasi holding merupakan hal wajar karena pemerintah dan perusahaan BUMN perlu menyelesaikan harmonisasi itu. Rini menegaskan, pembentukan holding migas harus bisa terlaksana dan target tidak akan mundur dari awal tahun depan.
Pembentukan holding migas molor ke 2017
JAKARTA. Pembentukan holding migas molor tahun depan. Padahal, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pembentukan itu beres akhir tahun 2016 ini. Alotnya pembentukan itu konon salah satunya karena Presiden Joko Widodo tidak menyetujui reorganisasi di tubuh PT Pertamina, yang kini memiliki jabatan Wakil Direktur dan Direktur Mega Proyek. Bahkan Budi G Sadikin, mantan Direktur Utama Bank Mandiri rumornya akan menempati jabatan Direktur Utama holding migas. Sembari menunggu itu, Budi akan menjadi Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (PGN). Rini Soemarno, Menteri Negara BUMN, membantah rumor tersebut. Tertundanya realisasi holding merupakan hal wajar karena pemerintah dan perusahaan BUMN perlu menyelesaikan harmonisasi itu. Rini menegaskan, pembentukan holding migas harus bisa terlaksana dan target tidak akan mundur dari awal tahun depan.